Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Igloo Selesaikan Pendanaan Seri B Senilai US$ 46 Juta dan Tunjuk Country Manager Baru di Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Igloo mengumumkan mendapat penggalangan dana tambahan senilai US$ 27 juta. Ini menutup babak pendanaan Seri B sebesar US$ 46 juta.

Pendanaan Seri B untuk perusahaan insurtech regional ini diawali dengan dana sebesar US$ 19 juta pada Maret 2022. Pendanaan dipimpin oleh Cathay Innovation. Adapun tambahan investasi dari ACA dan sejumlah investor sebelumnya termasuk OpenSpace.

Babak pendanaan kali ini terdiri dari konsorsium investor berpengaruh. Termasuk BlueOrchard, Women’s World Banking Asset Management (WAM) dan Finnfund.

InsuResilience Investment Fund II, yang diprakarsai oleh Bank Pembangunan Jerman KfW atas nama Kementerian Federal Kerjasama & Pembangunan Ekonomi Jerman (BMZ) yang dikelola oleh investor berpengaruh seperti BlueOrchard Finance Ltd., memimpin pendanaan lanjutan ini. Yakni bersama dengan WAM, Finnfund, La Maison, dan investor utama Seri B, Cathay Innovation.

Co-Founder dan CEO Igloo, Raunak Mehta mengatakan, dukungan dari para investor menunjukkan nilai dari proposisi teknologi Igloomempermudah akses asuransi dan lebih terjangkau untuk masyarakat yang belum terlayani. Khususnya pekerja gig dan UMKM.

“Membangun ekosistem yang berkelanjutan menjadi prioritas utama bagi kami. Sekarang kami siap untuk memanfaatkan keahlian dan meningkatkan pertumbuhan di seluruh wilayah serta terus memperkuat portofolio produk dan layanan dalam mengatasi kesenjangan asuransi tradisional,” terang Raunak, Senin (9/1).

Head of Private Equity Investments Asia BlueOrchard, Mahesh Joshi mengatakan, Igloo merupakan perusahaan yang tepat untuk mendukung misi perusahaannya dalam upaya melindungi dan meningkatkan ketangguhan komunitas-komunitas yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Baca juga: Asuransi Indeks Cuaca Berbasis Blockchain, Lindungi Petani dari Risiko Cuaca Buruk 

“Igloo yang merupakan perusahaan dengan model bisnis yang menguntungkan, berkelanjutan dan peduli akan lingkungan sosial,” kata Mahesh.

Dana tambahan tersebut memungkinkan Igloo memiliki pondasi finansial selama beberapa tahun ke depan. Duit itu untuk menarik talenta engineering, produk, desain dan pengolahan data terbaik dari seluruh dunia. Mengingat 50% tim Igloo untuk penelitian dan pengembangan.

Di sisi lain, Igloo telah menunjuk Henry Mixson sebagai Country Manager Igloo di Indonesia. Henry telah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun di industri teknologi dan fintech.

Sebelum bergabung dengan Igloo, Henry sempat menjabat sebagai Country Manager dan Regional Head of Credit Aspire Financial Technology dan merupakan anggota dari tim pendiri inti di Tunaiku/Amar Bank.

“Saya optimistis, Igloo berada dalam jalur yang tepat dan memiliki posisi yang kuat dengan inovasi teknologinya untuk menyediakan asuransi yang sesuai kebutuhan dan terjangkau bagi setiap level masyarakat.” ungkap Henry.

Igloo menargetkan peningkatan pertumbuhan perusahaan hingga tiga kali lipat pada 2023. Strateginya, dengan meluncurkan lebih banyak produk, menjalin kemitraan, menemukan lebih banyak mitra distribusi, dan membantu lebih banyak pelanggan sesuai kebutuhannya.

Igloo telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 55 perusahaan di tujuh negara dan lebih dari 15 produk. Perusahaan ini telah memfasilitasi lebih dari 300 juta polis dan meningkatkan premi bruto sebesar 30 kali lipat sejak 2019. (alo)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER