Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

IFG Optimistis, Industri Asuransi Bisa Terus Bertumbuh di Tengah Tantangan Global 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Industri asuransi masih tetap bertumbuh tahun ini. Penetrasi sektor asuransi sendiri masih relatif kecil di Indonesia. 

Tingkat penetrasi tidak lebih dari 4% atau lebih tepatnya hanya mencapai 3,13% pada akhir tahun 2021. Bayang-bayang resesi ekonomi pun tetap akan menjadi tantangan.

Senior Research Associate IFG Progress, Ibrahim Kholilul Rohman mengatakan, salah satu pendorong utama pertumbuhan industri asuransi adalah perbaikani sisi regulasi dengan hadirnya Undang-Undang Cipta Kerja khususnya P2SK untuk sektor keuangan. 

UU tersebut memberi prioritas pada pengembangan industri asuransi dan dana pensiun melalui berbagai inovasi, memperkuat pengawasan, dan mendukung asuransi dan dana pensiun sebagai salah satu sumber alternatif pembiayaan yang menjanjikan bagi pembangunan.  

“Pemanfaatan digitalisasi dalam melakukan pemasaran produk asuransi kepada masyarakat bakal mendorong peningkatan penetrasi asuransi di tengah masyarakat. Dengan digitalisasi, masyarakat jadi lebih mudah memahami dan mengakuisisi berbagai produk asuransi yang ditawarkan,” terang Ibrahim, Selasa (21/3). 

Salah satu sektor yang cukup menjanjikan adalah bertumbuhnya ekonomi berbasis digital melalui hadirnya marketplace, yang mendorong adanya transaksi digital. Ke depan, kebutuhan akan hadirnya asuransi yang menjamin transaksi tersebut akan makin meningkat bersamaan dengan risiko yang bertumbuh sejalan dengan makin tingginya tingkat kepercayaan masyarakat untuk berbelanja online.  

Baca juga: IFG Berharap, Maraton Memacu Perekonomian di Labuan Bajo

Di sisi lain, pasar asuransi dari segmen UMKM juga masih terbuka lebar. Pemerintah saat ini terus memberikan dukungan bagi UMKM melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang dari tahun ke tahun terus meningkat. 

Penyaluran dukungan pemerintah itu membutukan garansi melalui perusahaan asuransi, di samping kesadaran individual pelaku UMKM untuk membeli produk asuransi lain dalam menjamin risiko usaha.

Menanggapi temuan tersebut, Sekretaris Perusahaan Indonesia Financial Group (IFG), Oktarina Dwidya Sistha menjelaskan, berbagai upaya transformasi IFG dalam membawa perubahan di industri asuransi yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk terus meningkatkan kepercayaan masyarakat. 

Menurutnya, pemulihan industri asuransi terus berjalan dengan penanganan sejumlah kasus yang menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri.

Seperti dalam mengawasi dan mendukung proses restrukturisasi polis nasabah eks PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ke IFG Life sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. 

“Selain itu, IFG juga turut mengawasi dan memastikan adanya transformasi yang berdampak positif atas kinerja fundamental anak perusahaan, seperti yang telah terjadi di PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) yang dapat mencapai risk based capital (RBC) sesuai dengan ketentuan Regulator dalam waktu relatif cepat,” terang Oktarina. (alo)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER