FinTechnesia.com | OCBC NISP Financial FitnessIndex (FFI) kembali meluncurkan di 2023. Ini adalah riset tahunan yang menggambarkan kondisi kesehatan finansial generasi muda Indonesia
Riset ini menunjukkan, skor kesehatan finansial generasi muda Indonesia terus meningkat tiga tahun terakhir, meskipun kita baru keluar dari situasi pandemi.
Skor tahun ini di angka 41,16. Meningkat sebesar 1,1 poin dibandingkan tahun lalu. Meskipun secara umum generasimuda Indonesia terus berusaha memperbaiki kebiasaan finansial, masih banyak yang membuat keputusan keliru dalam hal spending.
Faktanya, sebanyak 35% mengaku, pernah melakukan pengeluaran lifestyle secara impulsif selama enam bulan terakhir. Termasuk konser, travelling atau belanja berlebihan. Sebanyak 60% dari mereka yang impulsif, datang dari demografi dengan penghasilan Rp 5 juta sampai Rp 8 juta perbulan.
Walhasil, skor finansial mereka yang memiliki pendapatan di rentang itu mengalami penurunan. Meskipun begitu, persentase generasi muda yang menghabiskan uang demi gaya hidup sudah menurun sebesar 3% menjadi 73%. Tahun lalu menunjukkan angka 76%.
| Hasil OCBC NISP Financial Fitness Index | |||
| Deskripsi | 2022 | 2023 | YoY |
| Skor keseluruhan | 40,06 | 41,16 | + 1,10 |
| Menghabiskan uang untuk gaya hidup | 76% | 73% | -3% |
| Memiliiki definisi kurang tepat tentang kaya | 41% | 42% | + 1% |
Amir Widjaya, EVP Marketing & Lifestyle Business Division Head Bank OCBC NISP mengatakan, melalui riset ini, pihaknua ingin menyampaikan, sehat finansial itu bisa dicapai oleh semua kalangan. Terlepas dari latar belakang dan status subekonomi mereka.
Semua orang tentu memiliki kebutuhan hiburan atau lifestyle, dan memenuhi kebutuhan tersebut bukanlah hal yang negatif. Namun, generasi muda harus pintar menyiasati agar keinginan tidak mengorbankan kebutuhan dasar lain.
“Dengan begitu,kami menyerukan lifestyle terusjalan, investasi tetap aman. Jadi Financially Fit bisa bersamaan. Selama pembagian dana sudah benar, dengan tidak mengorbankan dana darurat atau investasi,” terang Amir, Selasa (22/8).
Fakta unik lain yang diungkap riset ini adalah, ternyata jumlah generasi muda yang menganggap definisi “kaya” adalah mereka yang sering liburan. Angka ini naik sebesar 350% dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, mereka yang yang percaya bahwa definisi “kaya” berkaitan dengan hal-hal yang bersifat non-investasi, seperti rumah mewah atau fashion bermerek atau sering travelling/konser, memiliki skor kesehatan finansial rendah.
Di sisi lain, mereka yang mengaitkan “kaya” dengan memiliki produk investasi seperti emas, properti yang disewakan, produk bank lain, memiliki skor finansial yang lebih sehat.
Najwa Shihab, seorang jurnalis dan pendiri Narasi mengatakan, menjadi generasi muda yang berkualitas bisa diawali dengan memiliki mindset yang benar tentang “kaya”.
Baca juga: Bank OCBC NISP Luncurkan Cabang Berkonsep Financial Fitness Gym di Jakarta
“Jangan mudah tergiur dengan apa yang dilihat di media sosial, karena tidak semuanya seindah kelihatannya. Nah, di sinilah media dan public figure bisa ikut mengambil peran dalam membentuk mindset generasi muda tentang kesehatan finansial,” imbuh Najwa.
Yang dibagikan tidak harus selalu tentang kekayaan dan kemewahan, tetapi juga bagi ilmu bermanfaat tentang bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik.
Di sisi lain, generasi muda juga harus mau belajar dan disiplin mengatur uang dan berinvestasi sejak dini, agar bisa menjadi trendsetter bukan hanya dalam hal lifestyle tapi juga finansial.
Inggit Primadevi, Direktur Consumer Insights di NIQ Indonesia mengungkapkan, ada 54% generasi muda merupakan bagian dari sandwich generation.
Jumlah sandwich generation meningkat sebanyak 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Uniknya, skor kesehatan finansial mereka cenderung lebih sehat, yaitu 41,8, lebih tinggi dibandingkan skor Indonesia secara keseluruhan.
“Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan untuk sehat secara finansial bisa diraih oleh semua kalangan, tidak terkecuali bagi mereka yang memiliki lebihbanyak tantangan finansial. Artinya, dengan lebih fokus ke goals tertentu, kondisi finansia;l bisa lebih sehat,” terang Inggit.
Meskipun telah terjadi perbaikan dari tahun ke tahun, skor kesehatan finansial Indonesia masih di bawah batas sehat secara Finansial.
Maka, Bank OCBC NISP terus berkomitmen menyediakan edukasi mengenai kesehatan finansial untuk semua orang lewat NYALA OCBC NISP.
Di awal Agustus lalu, Bank OCBC NISP telah sukses mengajak lebih dari 2.000 orang dalam Gerakan Masal Finansial Check Up, sebagai langkah untuk mengajak semakin banyak orang Financially Fit.
Tak hanya itu, Bank OCBC NISP juga menyediakan Financial Fitness Gym di mana masyarakat bisa melatih kesehatan finansialnya bersama Financial Coach yang tepercaya.
Di aplikasi ONe Mobile juga sudah tersedia fitur Life Goalsuntuk mendukung masyarakat meraih tujuan finansial mereka, baik jangka pendek maupun panjang.
Komitmen Bank juga tertuang dalam produk-produk keuangan yang disediakan. Seperti NYALA kartu kredit dengan benefit auto cuan cashback hingga 8% belanja online sepanjang tahun.
Bagi hobi traveling, ada NYALA Global Debit yang memudahkan tukar kurs lewat ONe Mobile dengan rate kompetitif. Ini mendukung transaksi dan tarik tunai di luar negeri bebas konversi kurs karena langsung didebit dari rekening valas, tersedia 12 mata uang.
Dalam mendukung investasi, Bank OCBC NISP juga mempelopori gerakan Save 20. Ini mengajak masyarakat menyisihkan mulai dari Rp 20.000 sehari untuk ditabung atau diinvestasikan di ONe Mobile. (nin)