Sabtu, 27 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

CGTN: Ajang Perdana Golden Panda Intl Cultural Forum Gelar Dialog Antara Berbagai Peradaban

BACA JUGA




BEIJING, 22 September 2023 /PRNewswire/ — Ketika berbicara tentang Chengdu, beberapa hal yang terlintas di benak kita pertama kali adalah masakan pedas, panda raksasa, dialek menarik, atau bahkan kehidupan malam yang memukau. Namun, kota yang berada di tengah daratan Tiongkok Barat Daya ini juga menjadi tempat pertukaran budaya internasional.

Dengan tema "Civilizations in Harmony: Diversity, Equality and Inclusiveness", Golden Panda International Cultural Forum yang pertama telah dibuka di Chengdu, Provinsi Sichuan, Rabu lalu.

Di acara ini, para pembicara berbagi pandangan tentang sikap saling memahami antara berbagai peradaban, serta komunitas dengan masa depan bersama untuk seluruh manusia. Para pembicara juga membangun sebuah konsensus bahwa dialog antara berbagai peradaban berperan penting untuk mengakui keberagaman yang terdapat dalam peradaban dunia. 

Para pembicara berasal dari mantan pejabat senior PBB, mantan pemimpin politik dari berbagai negara, serta pakar kebudayaan ternama.  

Memuji langkah Tiongkok dalam pelestarian lingkungan hidup di dunia, menurut Erik Solheim, mantan Wakil Sekretaris Jenderal PBB, kita harus melawan setiap kecerobohan terkait politik isolasi, serta membutuhkan semakin banyak kerja sama global yang melibatkan dialog dan sikap saling menghargai antara peradaban.

"Saya mengapresiasi Belt and Road Initiative dan fokusnya pada pertukaran budaya, kerja sama pendidikan dan sains sebagai kebangkitan kembali Jalur Sutra," ujar Irina Bokova, mantan Sekretaris Jenderal UNESCO. Dia juga menambahkan, Global Civilization Initiative yang digagas Tiongkok hadir sebagai solusi baik untuk mengatasi tantangan bersama yang dihadapi umat manusia.

Berdasarkan pengalaman kehidupan pribadi dan sempat bekerja dalam lingkungan budaya yang berbeda-beda, berbagai pembicara juga mencatat pentingnya pertukaran budaya dalam menjalin kemitraan dan mengembangkan masa depan yang sejahtera, baik di tingkat regional dan global.

Terlepas dari perbedaan geografis, historis, dan sosiokultural, setiap orang di berbagai tempat sama-sama memiliki banyak cita-cita dalam kehidupannya, seperti kesejahteraan dan perdamaian, seperti disampaikan Abhisit Vejjajiva, mantan Perdana Menteri Thailand. Menurutnya, salah satu kekuatan Asia terletak pada kemampuan untuk mengembangkan kebudayaan sekaligus menjawab tantangan yang muncul dari dalam dan luar.

Nabil Fahmy, mantan Perdana Menteri Mesir, berkata, sikap saling memahami dan menghargai perbedaan kebudayaan semakin penting pada masa kini, terutama di tengah masyarakat dunia yang saling terhubung dan bergerak cepat. Maka, setiap orang memerlukan kompatibilitas antara berbagai kebudayaan.

Menurut Stelios Virvidakis, President, Steering Committee, Center of Chinese and Greek Ancient Civilizations, peradaban seharusnya tidak bersifat tertutup, namun harus melibatkan pertukaran dan dialog yang memadai. Hal ini penting demi mencegah superioritas dan nasionalisme ekstrem.

Dengan mengambil contoh dari pertukaran budaya di Tiongkok, Eike Schmidt, Director & Curator, Uffizi Gallery, menjelaskan, museum dapat menjembatani dialog peradaban. Menurutnya, setiap orang harus memperjuangkan prinsip pertukaran budaya: kesetaraan, sikap saling memahami, dialog, dan inklusi antara peradaban, di tengah dunia yang mendapat ancaman dari polarisasi dari segala penjuru.

Dibawakan oleh pembaca berita CGTN, Tian Wei, sesi dialog dalam KTT ini menjadi sarana berbagi ide tentang peran film dan karya televisi sebagai medium positif untuk komunikasi dan pertukaran budaya.

Enam tamu juga memuji Golden Panda Awards sebagai platform baru untuk membina sikap saling memahami antara kebudayaan, serta berbagi ide yang melampaui perbedaan budaya. Dengan pertunjukan musik dan puisi dari dua tamu, mereka juga membahas cara menyatukan seni, kebudayaan, dan teknologi dalam produksi film.

Dibuka Selasa lalu, ajang perdana Golden Panda Awards membagikan 25 penghargaan dalam empat kategori: film, drama TV, animasi, dan dokumenter. Tuan rumah ajang ini adalah China Federation of Literary and Art Circles serta pemerintah provinsi Sichuan. Ajang ini diikuti oleh banyak perwakilan dari asosiasi perfilman dan televisi global, sutradara, aktor, dan pakar kebudayaan.

Sebagai sesi penutup, tamu dari industri TV dan perfilman di Tiongkok dan luar negeri berpartisipasi dalam acara peluncuran Golden Panda Initiative.

Golden Panda Initiative mengundang seniman muda dari komunitas seni dunia agar mempromosikan peradaban yang harmonis dan saling menguntungkan pada era ini, berkolaborasi menciptakan monumen artistik yang mencerminkan prinsip-prinsip bersama, serta menjadi duta pertukaran budaya dan sikap saling memahami. Selain itu, Golden Panda Initiative juga ingin mendukung semangat generasi muda dalam mempertahankan warisan budaya dan inovasi.

https://news.cgtn.com/news/2023-09-20/First-Golden-Panda-Intl-Cultural-Forum-highlights-global-dialogue-1nfreGymy5i/index.html 

 

 

 


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER