Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Masyarakat Indonesia Harus Tetap Bekerja Setelah Pensiun, Alasannya Beragam

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Riset Manulife Investment Management sekitar 69% masyarakat Indonesia memperkirakan, mereka harus terus bekerja setelah pensiun. Alasannya berbeda-beda antar generasi, rumah tangga, dan gender.

Mulai dari kewajiban keluarga, memenuhi gaya hidup yang diinginkan, dan status keuangan. Ini mencerminkan beragamnya pola pikir masyarakat mengenai masa pensiun.

Afifa, CEO & Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia mengatakan, temuan ini merupakan bagian dari serial pensiun Diverse Asia yang dikeluarkan oleh Manulife Investment Management. 

Diverse Asia mengkaji tantangan dan peluang yang dihadapi oleh populasi lansia di Asia, dikaitkan dengan profil demografis dan fondasi sosio-ekonomi di wilayah tersebut,” ujar Afifa, Kamis (21/9).

Bagi Gen X, milenial dan baby boomer, alasan utama mereka bekerja setelah pensiun adalah demi kesejahteraan pribadi. Sementara Gen Z memandang pentingnya tetap aktif dan terhubung secara sosial selama masa pensiun. Satu kesamaan alasan di semua generasi ini yaitu kemampuan menghidupi diri sendiri jika terjadi keadaan darurat finansial.

Temuan ini menjelaskan mengapa tujuan utama menabung dan berinvestasi di kalangan masyarakat Indonesia adalah untuk kondisi darurat (55%). Diikuti oleh kemandirian finansial.

Meskipun demikian, 55% masyarakat Indonesia merasa bahwa mereka akan mencapai tujuan pensiun mereka.  Ini angka tingkat kepercayaan tertinggi diantara wilayah lain di Asia yang disurvei, yakni Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan. Rata-rata Asia sebesar 41%.

Proporsinya bahkan lebih tinggi lagi pada generasi milenial dan Gen Z di Indonesia. Masing-masing sebesar 53% dan 66%.

Baca juga: Gawat, Pendapatan Orang Indonesia Saat Pensiun Cuma 20% Bahkan Kurang dari Pendapatan Saat ini

Hal ini mungkin ada fakta bahwa masyarakat Indonesia mulai menyisihkan dana untuk masa pensiun pada usia yang relatif lebih muda, yaitu pada usia 31 tahun, dibandingkan dengan negara lain di Asia, yakni pada usia 32 tahun. Dan mereka bercita-cita untuk pensiun pada usia 55, tiga tahun sebelum usia pensiun resmi.

Menariknya, generasi muda sudah mulai menyisihkan untuk masa pensiun pada usia yang lebih dini. Gen Z pada usia 21 tahun dan millenial pada usia 28 tahun.

Sedangkan generasi tua memulainya jauh lebih lambat. Gen X pada usia 36 tahun dan baby boomer pada usia 42 tahun. Hal ini juga menjelaskan mengapa generasi yang lebih muda memiliki keyakinan yang tinggi dalam mencapai tujuan pensiunnya.

Di Indonesia, seperti halnya di negara-negara berkembang lainnya di kawasan ini, dukungan untuk lansia terutama datang dari keluarga atau kerabat.  Tinggal bersama dalam satu rumah merupakan mekanisme penting dalam bentuk dukungan keluarga. Selain itu, bantuan keuangan seringkali datang dalam bentuk kiriman uang yang diterima dari anak-anak yang sudah bermigrasi ke tempat lain.

Generasi berikutnya mungkin tidak hanya harus memberikan dukungan bagi orang tua mereka yang sudah pensiun. Mereka juga harus bersiap menghadapi kemungkinan berkurangnya dukungan keluarga ketika mereka pensiun.

Ini juga bisa menjadi penjelasan mengapa sebagian besar dari orang Indonesia diperkirakan akan terus bekerja setelah pensiun.

Di sisi lain, 46% orang Indonesia mengatakan, mereka menabung dan berinvestasi untuk kebutuhan anak-anaknya. Sekitar 85% orang tua di Indonesia mengatakan bahwa mereka sudah mulai menabung dan berinvestasi demi kesejahteraan finansial anak-anak mereka di masa depan.

Sedangkan 76% lebih mengkhawatirkan kesejahteraan finansial anak-anaknya di masa depan dibandingkan masa pensiun mereka sendiri. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER