Sabtu, 27 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Serangan Marak, Satu Dari Dua Perusahaan Di Asia Pasifik Berencana Outsourcing Keamanan Siber

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Para petinggi perusahaan meningkatkan keamanan siber mereka. Langkah ini menyusul peningkatan serangan siber yang mengkhawatirkan. Data menunjukkan, lebih dari 3/4 (77%) perusahaan di Asia Pasifik mengalami setidaknya satu insiden siber dalam dua tahun terakhir.

Salah satu alasan utama adalah kurangnya staf keamanan teknologi informasi (TI) berkualitas (24%). Di antara langkah-langkah lain memperkuat keamanan siber, 57% responden di kawasan ini menyatakan, berencana melakukan investasi pada outsourcing keamanan siber dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.

Kaspersky melakukan penelitian untuk mempelajari pandangan para profesional keamanan TI yang bekerja untuk UMKM dan bisnis di seluruh dunia mengenai dampak “manusia” terhadap keamanan siber di sebuah perusahaan.

Beberapa pihak mengatakan, alasan utama terjadinya insiden siber di
perusahaan mereka adalah kurangnya alat yang memadai untuk mendeteksi ancaman (20%) dan kurangnya staf keamanan TI internal (24%).

Pada tahun 2022, kawasan ini membutuhkan 2,1 juta lebih staf keamanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Kami sebagai perusahaan keamanan siber proaktif membina kemitraan bersama universitas, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah di wilayah ini. Dengan tujuan membangun kapabilitas keamanan siber suatu negara serta membantu mengembangkan sumber daya manusia di bidang keamanan siber lokal di Asia Pasifik,” terang Adrian Hia, Managing Director Asia Pasifik di Kaspersky, Jumat (1/12).

Seperempat organisasi (34%) berencana berinvestasi pada layanan profesional pihak ketiga. Dan 34% responden berencana melakukan outsourcing keamanan siber mereka ke MSP/MSSP alias Penyedia Layanan Terkelola/Penyedia Layanan Keamanan Terkelola.

Industri yang paling mungkin berinvestasi pada layanan pihak ketiga dalam waktu dekat adalah perusahaan infrastruktur kritikal, energi, dan minyak & gas.
Pada saat yang sama, banyak organisasi di kawasan ini berencana berinvestasi dalam otomatisasi proses keamanan siber mereka.

Dalam 12 bulan ke depan, lebih dari separuh bisnis di sini (51%) mempunyai rencana konkret untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang secara otomatis mengelola keamanan siber mereka. Sementara 15% sedang mempertimbangkan hal tersebut.

Baca juga: Serangan Siber Marak, Kaspersky Luncurkan Produk Baru Amankan Aktivitas Digital

Otomasi dan outsourcing tugas-tugas keamanan siber adalah bidang utama yang menjadi fokus organisasi karena kurangnya tenaga ahli dan kelelahan dalam kewaspadaan. Vendor keamanan siber, Penyedia Layanan Terkelola, Penyedia Layanan Keamanan Terkelola adalah perusahaan yang memiliki keahlian relevan,

Dengan seluruh kemungkinan opsi yang diberikan oleh para ahli, setiap perusahaan dapat menentukan cakupan layanan yang dibutuhkan, berdasarkan kesenjangan
keamanan siber atau jalur pengembangan yang diinginkan,” uyar Ivan Vassunov, VP Corporate Products di Kaspersky.

Untuk mengatasi kekurangan alat atau karyawan keamanan TI internal, Kaspersky
merekomendasikan beberapa hal.

 Memanfaatkan keahlian yang ditawarkan oleh penawaran penyedia keamanan terkelola. Misalnya, Kaspersky Managed Detection and Response meningkatkan tingkat perlindungan organisasi secara keseluruhan dengan memantau telemetri yang berasal dari jaringan TI perusahaan 24/7, dan membantu pengembangan proses internal dan praktik terbaik sambil mengikuti pedoman respons insiden yang disediakan oleh para ahli Kaspersky.

 Penerapan Kaspersky Professional Services mengoptimalkan beban kerja departemen TI yang sedang kesulitan. Pakar Kaspersky akan melakukan penilaian kondisi keamanan TI Anda saat ini. Kemudian menerapkan dan mengkonfigurasi perangkat lunak Kaspersky dengan cepat dan benar untuk memastikan kinerja berkelanjutan tanpa kerumitan. Kaspersky Premium Support mempercepat dan meningkatkan efisiensi infrastruktur keamanan TI berbasis Kaspersky.

 Bagi UMKM yang tidak memiliki anggaran untuk membeli beberapa produk keamanan siber dan mempekerjakan profesional keamanan TI yang berdedikasi, hanya satu administrator TI (baik paruh waktu atau yang dialihdayakan) sudah cukup untuk mengelola Kaspersky Endpoint Security Cloud dengan mudah melalui konsol dengan banyak skrip otomatis.

 Berinvestasilah dalam pelatihan keamanan siber sehingga keterampilan spesialis keamanan TI. Anda selalu ter-update dan siap untuk menangani apa pun yang ditimbulkan oleh lanskap ancaman siber di organisasi. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER