Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

LPEI dan BCA Kucurkan Kredit ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Labuan Bajo

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Bank
Central Asia (BCA) mendukung pengembangan kawasan Marina Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keduanya memberikan fasilitas pembiayaan dan
penjaminan kredit (blended financing) dengan total Rp1,05 triliun kepada PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO).

Dalam proyek ini, LPEI untuk pertama kali berperan sebagai joint mandated lead arrangers and bookrunners (JMLAB) bersama BCA. IFPRO, anak perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry dan PT PP (Persero) Tbk, memiliki proyek khusus destinasi pariwisata super prioritas di Labuan Bajo.

IFPRO akan menggunakan fasilitas ini untuk berbagai inisiatif, termasuk pembangunan Hotel Meruorah, area komersial, dan proyek baru. Seperti hotel mid-tier, area komersial tambahan, serta pembangunan dermaga dan marina.

Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi menjelaskan kawasan Marina Labuan Bajo memiliki potensi developmental impact yang tinggi. “Terutama kontribusi dalam peningkatan devisa dari para wisatawan mancanegara serta memberikan multiplier effect terhadap industri terkait,
khususnya pelaku UMKM yang berada di kawasan tersebut,” terang Maqin, Selasa (19/12).

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menjelaskan, kehadiran negara sangat terlihat di Labuan Bajo dengan pembangunan yang cepat. Dulu hanya ada satu hotel yang memiliki pelayanan yang baik dan kini memiliki 6 hotel bertaraf internasional. “Ekosistem Manggarai Barat telah berubah dan tumbuh ke arah yang lebih baik. Ini adalah bentuk negara hadir dengan tujuan yang mulia,” kata Ira.

Baca juga: IFG Mengharapkan, Ajang Maraton Memacu Perekonomian di Labuan Bajo

VP Corporate Banking Group BCA, Rudy Kurniawan mengatakan, BCA senantiasa berkomitmen turut membiayai pengembangan destinasi wisata dalam negeri. “Kami berharap kredit yang kami salurkan dapat mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi Indonesia, khususnya di NTT,” imbuh Rydt,

Direktur Utama PT Indonesia Ferry Properti, Ferry Snyders berharap, dengan terlaksananya penandatanganan perjanjian kredit ini selain dapat memperbaiki struktur pendanaan dari IFPRO sendiri juga sangat mendukung pengembangan
Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo. “Serta meningkatkan daya tarik wisatawan khususnya wisatawan mancanegara untuk datang ke Labuan Bajo,” terang Ferry.

Pembiayaan dan penjaminan kredit ini termasuk dalam penugasan khusus kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan ekspor, khususnya dalam mendukung Destinasi Pariwisata Super

Prioritas, yang merupakan inisiatif dari Kementerian BUMN melalui Surat No. S-
1015/MBU/12/2021 tanggal 22 Desember 2021. Lebih lanjut, Penugasan Khusus kepada LPEI untuk Pengembangan Infrastruktur Marina dan Penunjang Pariwisata pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas diterbitkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 272/KMK.08/2022 pada tanggal 5 Juli 2022. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER