Sabtu, 11 Mei 2024
FINTECHNESIA.COM |

BTPN Syariah Sukses Cetak Laba Bersih Rp 264 Miliar dan Pembiayaan Rp 10,9 Triliun di Kuartal I 2024

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Mengawali tahun 2024, kinerja BTPN Syariah tetap terjaga. Hal ini tak lepas dari upaya bank berkode saham BTPS itu yang selektif menyalurkan pembiayaan serta program pendampingan semakin intensif ke masyarakat inklusi.

Di samping itu, anak usaha Bank BTPN itu terus berupaya memperkuat kapasitas masyarakat inklusi dengan memberikan akses pengetahuan dan pendampingan secara konsisten. Salah satunya melalui program Bestee (Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia).

Program ini melibatkan ribuan fasilitator yang sebagian besar adalah mahasiswa dari program Kampus Merdeka dalam mendampingi dan memberikan pelatihan sesuai kebutuhan masing-masing nasabah. Hal ini agar keterampilan nasabah dalam mengelola usaha semakin meningkat. 

“Kinerja yang terjaga tak lepas dari upaya kami yang semakin intensif dalam melakukan pendampingan serta menyalurkan pembiayaan yang selektif. Hal ini sebagai wujud komitmen kami yang senantiasa loyal dalam memberdayakan masyarakat inklusi,” ujar Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah, Kamis (25/4).

Baca juga : Alhamdulillah, BTPN Syariah Mencetak Laba Bersih Rp 1,08 Triliun

Nelci, salah satu nasabah BTPN Syariah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku terbantu dengan program Bestee yang diberikan oleh BTPN Syariah. Sebelumnya, nasabah yang memproduksi kain tenun ini hanya dapat menjual secara offline.

Setelah mendapatkan pendampingan melalui program Bestee, Ibu Nelci dapat memasarkan produknya lebih luas melalui media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp. 

“Melalui program Bestee, kini saya dapat mempromosikan kain tenun di media sosial. Pelanggan saya sekarang bertambah bahkan sampai Jakarta. Khusus di Desember 2023 pendapatan saya sampai Rp 40 juta, melebihi dari omzet saya sebelumnya yang hanya sekitar Rp1 juta-Rp2 juta per bulan,” tutur Nelci,

Hingga kuartal I 2024, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 10,9 triliun. Sementara, rasio keuangan bank juga terjaga.

Return on asset (RoA) 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) 47,6%. Ini menunjukkan kesehatan bank untuk terus bertumbuh di masa mendatang. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER