Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Wapres Ma’ruf Amin Buka Perdagangan Perdana Bursa Efek Indonesia 2024, Optimistis Kinerja Semakin Cerah

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Wakil Presiden Ma’ruf Amin membuka perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (2/1). Ma’ruf melihat, pencapaian positif kinerja pasar modal Indonesia dan optimistis prestasi tersebut dapat ditingkatkan melalui berbagai strategi kebijakan yang tepat.

“Keberhasilan kinerja BEI tidak terlepas dari sinergi semua pemangku kepentingan dan lembaga otoritas, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui peningkatan kualitas produk dan layanan, serta penguatan ekosistem Pasar Modal Indonesia,” kata Wapres, Selasa (2/1). 

Wapres menyampaikan tiga arahan penting dalam rangka memajukan pasar modal Indonesia yaitu dengan meningkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kepada para investor. Lalu mengoptimalkan dan mengembangkan potensi pembiayaan melalui pasar modal dengan peningkatan literasi kepada masyarakat, serta terus memperluas jejaring dan sinergi pemangku kepentingan guna mendorong peningkatan perdagangan saham di BEI. 

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam sambutannya menyampaikan berbagai langkah dan kebijakan yang penting dilakukan OJK untuk memaksimalkan potensi perekonomian domestik yang masih besar.

Baca juga: Idul Adha, BEI Ikut Terapkan Cuti Bersama, Pekan Depan Perdagangan Efek Cuma Dua Hari

Untuk memaksimalkan potensi domestik yang luar biasa itu, OJK terus berupaya meningkatkan integritas, kredibilitas dan good governance pasar dan seluruh ekosistem pasar modal. Langkah itu antara lain dilakukan melalui percepatan penyelesaian pemeriksaan dan pengaturan sanksi terintegrasi untuk lembaga jasa keuangan. 

“Hal penting lain adalah memberikan perlindungan investor dan masyarakat di antaranya dengan pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan atau market conduct,” katanya.

Menurut Mahendra, seluruh anomali di pasar saham Indonesia termasuk pegerakan harga saham yang tidak normal pasti akan dikaji, dianalisis dan dipantau ketat. Sehingga dijamin tidak terjadi pelanggaran pada peraturan yang berlaku.

Mahendra menjelaskan bahwa perkembangan ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian semakin menuntut integritas dan governansi pasar tentu termasuk OJK selaku regulatornya. 

“Penggalangan dana dan pembiayaan ke depan akan semakin mengandalkan kemampuan dalam negeri  yang semakin besar hanya akan terjadi jika disertai dengan peningkatan integritas, kredibilitas dan governansi pasar, serta perlindungan konsumen yang dijamin,” katanya. (alo)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER