Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Manulife Aset Manajemen Indonesia Luncurkan Reksadana Global Syariah Berbasis ESG

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)mengumumkan peluncuran reksadana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS (MAGET) Kelas A2 untuk nasabah Bank HSBC Indonesia.

Reksadana saham offshore (luar negeri) ini berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS). Pengelolaannya sesuai prinsip syariah dan menggunakan parameter environmental, social and governance (ESG).

Keunikan reksadana MAGET ada pada fokus utama investasinya. Yaitu transisi global, didorong oleh tujuan mitigasi dampak buruk perubahan iklim dan pemanasan global terhadap bumi.

Lanny Hendra, Direktur Wealth dan Personal Banking HSBC Indonesia mengatakan pihaknyai berupaya menyediakan produk dan layanan wealth management yang komprehensif dan beragam, guna memenuhi kebutuhan nasabahi di Indonesia.

“Maka, kami menjadi mitra distribusi pertama reksa dana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS Kelas A2 melalui cabang-cabang kami, internet banking HSBC Indonesia dan aplikasi mobile banking HSBC,” kata Lanny, Selasa (16/1).

Afifa, CEO & Presiden Direktur MAMI menjelaskan, warga dunia tengah berupaya keras untuk mengembalikan bumi menjadi bersih, sehat, dan layak huni bagi generasi mendatang.

Maka, ada empat tema yang sangat krusial dan harus segera dilakukan untuk menjawab tantangan lingkungan hidup saat ini. Yaitu pemanfaatanenergi baru terbarukan, penggunaan material-material baru yang ramah lingkungan, ketersediaan dan kesinambungan sumber daya yang dibutuhkan manusia, serta tercapainya efisiensi dalam berbagai aspek aktivitas manusia.

Baca juga: Manulife Aset Manajemen Indonesia Sebut, Investasi di Reksadana Pendapatan Tetap Menarik, Ini Alasannya

“Keberhasilan implementasi dari keempat tema tersebut membutuhkan dukungan dan investasi sangat besar. Hadirnya keempat tema ini menghadirkan peluang investasi yang signifikan dan akan ditangkap oleh reksa dana MAGET,” papar Afifa.

Reksadana MAGET berinvestasi pada beragam perusahaan global di berbagai sektor yang telah menunjukkan komitmen kuat mengurangi dampak lingkungan. Khususnya dengan mengurangi jejak karbon perusahaan.

“Perusahaan-perusahaan tersebut juga berkomitmen untuk membantu pihak lain, baik pemerintah, dunia bisnis dan korporasi, rumah tangga, dan individu agar mereka juga bisa ikut berkontribusi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,” lanjut Afifa.

Ada empat tema investasi kunci yang menjadi dasar pembentukan portofolio reksa dana ini. Yaitu energi rendah karbon, material pendukung transisi, ketersediaan sumber daya, serta efisiensi dan elektrifikasi.

Sebagai contoh, reksadana MAGET berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan dengan jejak karbon minima. Sseperti pembangkit listrik tenaga air, bayu, dan surya.

MAGET juga berinvestasi pada material-material pendukung transisi. Seperti nikel, tembaga, dan litium. Investasi juga pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor agrikultur, bioteknologi, keamanan pangan, manajemen pengairan, pengadaan listrik, transportasi ramah lingkungan, penyimpanan energi, otomasi dan efisiensi, dan lain-lain.

Ruang lingkup yang sangat luas dan baru bagi investor Indonesia ini dapat menjadi peluang diversifikasi yang sangat menarik untuk dimanfaatkan.

Dengan berinvestasi di MAGET, investor akan mendapatkan manfaat berupa diversifikasi secara geografis dan diversifikasi ke sektor-sektor baru yang belum banyak dimanfaatkan oleh investor Indonesia. Diversifikasi ini bermanfaat untuk menurunkan risiko investasi, meningkatkan potensi imbal hasil, dan tentunya membantu memecahkan tantangan lingkungan hidup saat ini dan nanti. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER