Huawei Mate 30 Pro
Huawei Mate 30 Pro

Fintechnesia.com | Diboikot Amerika Serikat (AS) dan sekutu, Kamis (29/1), Huawei mengumumkan Brand Finance, sebagai konsultan valuasi dan strategi merek dagang ternama yang bermarkas di Inggris, telah menobatkan Huawei sebagai salah satu dari 10 merek dengan nilai valuasi tertinggi untuk pertama kalinya. Dalam laporan Brand Finance Global 500 2020 , Huawei merupakan perusahaan ketiga asal China ketiga yang masuk ke dalam daftar tersebut. Valuasinya US$ 65,08 milliar, meningkat 4,5% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Dalam laporan tersebut Brand Finance menyatakan, kesempatan besar selanjutnya bagi industri telekomunikasi adalah teknologi 5G yang menghadirkan kompetisi sengit. Terutama dengan Huawei merambah ke pasar yang selama ini dikuasai perusahaan-perusahaan dari negara bagian Barat. Raksasa China tersebut saat ini menjadi salah satu dari 10 merek dengan nilai valuasi tertinggi untuk pertama kali.

Tahun 2019, Huawei memperkirakan akan mengirim 240 juta unit smartphone dan mempertahankan posisinya sebagai produsen smartphone terbesar kedua di dunia. Perusahaan ini mengirimkan lebih dari 44 juta unit Huawei Mate Series dan perangkat flagship Huawei P Series, mencatat peningkatan 50% ketimbang tahun lalu pada periode yang sama. Smartphone 5G keluaran Huawei mencatat pengiriman sejumlah 6,9 juta unit hingga Desember 2019.

Tahun lalu, Huawei juga membangun skenario untuk semua pengalama dengan memperkenalkan rangkaian produk baru yang meliputi berbagai kategori, mulai dari tablet, PC, wearable, dan perangkat IoT dalam ekosistem HiLink, yang semuanya memperlihatkan perkembangan dan inovasi yang dilakukan oleh Huawei.

Ke depannya, Huawei akan tetap berkomitmen menjalankan strategi untuk semua scenario teknologi. Richard Yu, Chief Executive Officer(CEO) Huawei Consumer Business Group mengungkapkan, “Strategi ini akan tetap menjadi fokus utama Huawei dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahu mendatang. “Kami setia pada komitmen untuk menciptakan ekosistem yang terintegrasi, di mana tablet, PC, perangkat VR, wearables, layar pintar, speaker pintar, mobil dan perangkat IoT terhubung ke smartphone untuk menghadirkan seamless user experience bagi seluruh pengguna,” terang Yu. (frd)