FinTechnesia.com | Pandemi corona terimbas terhadap industri perbankan, termasuk bank perkreditan rakyat (BPR). Namun BPR yang umumnya berlokasi dekat dengan nasabah mereka, terus mencari cara untuk mendongkrak kinerja.
Salah satu BPR yang mencoba bertahan adalah BPR Intidana Sukses Makmur. Per September 2019, aset BPR ini Rp 764,65 juta dan penyaluran kredit 562,89 juta. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp 299,34 juta.
Direktur Utama BPR Intidana Sukses Makmur, Polycarpus Feriyanto menjelaskan, wabah Covid-19 tidak menurunkan semangat pelayanan BPR. Pihaknya kian optimistis, terlebih dengan beberapa adaptasi yang semakin memudahkan setiap layanan. “Dengan dukungan 11 jaringan kantor yang terdiri dari kantor pusat, lima kantor cabang dan lima kantor kas, serta dua kantor cabang segera dibuka, maka komitment BPR Intidana Sukses Makmur untuk melayani masyarakat, akan semakin nyata dan semakin dekat,” ujar Polycarpus Feriyanto, Senin (8/6).
Penerapan protokol operasional menjelang new normal sudah berjalan di 11 cabang BPR Intidana Sukses Makmur. Tidak hanya berlaku untuk karyawan, juga untuk para nasabah yang datang ke kantor. Setiap individu harus menggunakan hand sanitizer, menjalani pengukuran suhu tubuh karyawan dan nasabah sebelum masuk kantor. Serta penggunaan sarung tangan dalam setiap melayani nasabah.
BPR yang berdiri sejak tahun 2004 ini juga terus melakukan inovas untuk meningkatkan pelayanan nasabah. Seperti penerapan teknologi keuangan digital yang mempermudah nasabah dalam mengakses layanan. Lalu peningkatan kemudahan pengaksesan tabungan dan kredit BPR Intidana Sukses Makmur. (eko)