Selanjutnya middle man sebagai personal shopper menerima pesanan tersebut dan berkoordinasi dengan pedagang pasar tradisional, kemudian membeli belanjaan tersebut. Hasil belanjaan dikirimkan melalui kurir ke pembeli.
Lapak Ibu masih dalam tahap product validation. TLKM terus melakukan validasi agar menghasilkan solusi tepat untuk kebutuhan pedagang dan pembeli.
Pemilihan pasar BSD sebagai pilot project karena area zona merah terdampak COVID-19. Dan ibu-ibu yang berbelanja familiar menggunakan aplikasi demi mementingkan keamanan. “Semoga Lapak Ibu ini dapat diterapkan di berbagai daerah di Indonesia,” ucap Executive Vice President Digital & Next Business Telkom, Joddy Hernady.
Lapak Ibu dioperasikan oleh Sakoo, aplikasi berbasis web yang menyediakan dan mengintegrasikan channel penjualan offline dan online. Sehingga membantu pemilik bisnis meningkatkan efektivitas dan efisiensi berjualan.
Sakoo menyediakan fitur-fitur berupa pengelolaan stok, transaksi, data pelanggan dan katalog produk. “Semoga dengan Lapak Ibu, Telkom terus mendukung pemberdayaan UMKM demi menggerakkan kembali roda perekonomian Indonesia. Dan membantu masyarakat untuk beraktivitas meski dari rumah,” imbuh Fajrin. (mrz)