Pada program kedua, BNI berupaya mempercepat upaya restrukturisasi debitur terdampak penyebaran Covid-19. Per 25 Juni 2020, BNI melakukan restrukturisasi terhadap 183.359 debitur UMKM dengan portepel senilai Rp 24,3 Triliun.
Debitur BNI terdampak Covid-19 juga mendapat subsidi bunga dari pemerintah. Potensi debitur Non KUR yang akan mendapatkan subsidi bunga diperkirakan sebanyak 25.177 dengan nilai subsidi bunga mencapai Rp314 miliar. BNI
Pada program terakhir, untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, BNI turut berpartisipasi dalam program penjaminan untuk Kredit Modal Kerja UMKM khususnya bagi debitur yang terdampak Covid-19. Pada 7 Juli 2020, BNI telah menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Askrindo dan Jamkrindo.
Potensi UMKM binaan BNI yang n diikutkan program penjaminan tersebut sebanyak 3.000 debitur dengan total maksimum kredit senilai Rp 5 Triliun. Disamping itu BNI akan menyalurkan Rp10 Triliun untuk UMKM baru yang siap memasuki era New Normal. “Bahkan untuk program PEN ini BNI memberikan bunga murah untuk mensupport UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional” ujar Direktur Utama BNI, Herry Sidharta di Jakarta, Selasa (7/7). (yof)