Bisnis UKM mencakup lebih dari setengah jumlah pekerja global dan termasuk yang paling terdampak oleh pandemi ini. Di Asia Pasifik, UKM menyumbang lebih dari 90% bisnis dan mempekerjakan 50% tenaga kerja.
Selain dampak ekonomi, COVID-19 mempercepat laju perdagangan digital. Terlihat dari orang-orang yang mencari cara baru membayar tanpa menyentuh terminal, hingga melesatnya pembelanjaan di e-commerce yang disebabkan naiknya belanja online dari rumah.
Di Asia Pasifik, 41% konsumen melakukan lima atau lebih transaksi e-commerce dalam tiga bulan terakhir.. Tiga perempat konsumen di wilayah tersebut mengatakan tetap menggunakan pembayaran digital dan tidak kembali ke uang tunai, bahkan setelah pandemi global mereda..
Perdagangan di seluruh Asia Pasifik semakin beralih ke digital setelah adanya COVID-19 Dari semakin banyak orang memesan barang-barang kebutuhan secara online hingga naiknya kebutuhan untuk moda pembayaran secara tatap muka yang aman, tanpa bersentuhan,” kata Chris Clark, Presiden Regional Visa untuk Asia Pasifik, pekan lalu. Peran Visa sebagai jaringan pembayaran membuat kami dapat membantu UKM beradaptasi dengan cara-cara baru mengelola dan mengembangkan bisnis mereka, serta memastikanpelaku usaha penting ini dapat pulih.
Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman, mengatakan, di Indonesia, Visa berkomitmen penuh uendukung agenda pemerintah memberdayakan UKM. “Kami sedang tahap awal bekerja sama dengan Gojek untuk membantu UKM melalui program pengembangan kemampuan digital. Tujuanya meningkatkan peluang pertumbuhan ekonomi mereka dalam periode yang penuh tantangan ini,”teerang Riko. (eko)