Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Proyek Satelit Satria Menelan Investasi Rp 8 Triliun, Ini Manfaatnya

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pasifik Satelit Nusantara (PSN) kembali melanjutkan proyek satelit multifungsi (SMF) yang disebut Satelit Republik Indonesia (Satria). Melalui anak usahanya, PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) bersama Konsorsium PSN bekerja sama dengan aerospace manufacturer asal Perancis, Thales Alenia Space (TAS), segera memulai konstruksi.

Konstruksi Satria ditandai dengan penandatanganan Preparatory Work Agreement (PWA) proyek Satria. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johnny G. Plate mengatakan, pandemi andemi memberikan pengaruh sangat signifikan terhadap industri dirgantara, termasuk satelit. Seperti efek negatif pada penyelesaian proyek, terganggunya supply chain, dan perlambatan pengoperasian fasilitas untuk pabrikasi. “PWA Konsorsium PSN dan TAS menunjukkan iklim investasi dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi Indonesia tidak sedang melambat,” kata Johnny, Jumat (4/9).

Direktur Utama PSN dan Direktur Utama SNT Adi Rahman Adiwoso menjelaskan, proyek Satria bagi PSN merupakan bagian dari rangkaian Satelit Nusantari sejak 2019. Satelit multifungsi ini memiliki kapasitas 150 gigabyte per second (Gbps). Menggunakan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dan memakai frekuensi Ka-Band.

Baca juga: PSN Tetap Akan Membangun Satelit Baru di Indonesia

Dengan kapasitas sebesar 150 Gbps berarti lebih besar tiga kali lipat dari semua kapasitas satelit nasional yang saat ini masih digunakan. “Kami yakin Satria dapat menjadi jawaban dari digital gap yang masih terjadi di Indonesia,” jelas Adi.

Total investasi Satria yang mencapai US$ 550 juta atau Rp 8 triliun akan dibiayah sindikasi perbankan bank-bank internasional. Yaitu The Hongkong and Shanghai bank Corporation Limited (HSBC), Banco Santander, S.A (Santander) dan The Korean Development Bank (KDB).

Dan mendapat dukungan bank penjamin yaitu Bpi France Assurance Export (Bpi)–Export Credit Agency dari erancis setta lembaga keuangan multilateral, Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB), yang berbasis di Beijing, Tiongkok.

Persentase fasilitas pinjaman sekitar US$ 425 juta (sekitar Rp 6,3 triliun) atau dengan persentase 77,27%. Sedangkan sisanya sebanyak US$ 125 juta atau setara 22,73% dari total investasi Satria, menggunakan modal Konsorsium PSN. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER