Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Semasa Pandemi, Sains Dianggap Jadi Pemberi Harapan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Selama masa pandemi COVID-19 ini, sains menjadi pemberi harapan di seluruh dunia. Berkat sains, kita dapat menemukan bagaimana cara kerja virus. Lalu mengembangkan vaksin dalam waktu yang singkat berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun atas riset dan ekplorasi sains sebelumnya.

Tidak mengherankan, peningkatan akan harapan ini adalah kesimpulan yang ditemukan dalam laporan State of Science Index (SOSI) tahun ini. SOSI adalah sebuah studi tahunan lembaga pihak ketiga bekerja sama dengan 3M. Studi ini untuk meneliti pandangan masyarakat terhadap sains.

Studi ini dari Febuari hingga Maret 2021. Melibatkan 17.000 responden, naik 14.000 responden dari studi tahun sebelumnya.

Berdasarkan hasil studi SOSI, sains telah membawa harapan baru di Kawasan Asia-Pasifik (APAC). Saat perhatian beralih ke vaksin, masyarakat di Asia Pasifik mengandalkan sains untuk membantu memulihkan dan menata kembali kehidupan.

Sebanyak 91% responden di wilayah APAC mengatakan, sains memberi harapan baru untuk masa depan. Dan 90% berharap sains dapat membawa perubahan yang lebih baik di 2021.

“Selain harapan, kami juga menemukan bahwa tren kepercayaan akan sains semakin meningkat. Sekitar 91% responden Asia-Pasifik saat ini percaya pada sains. Diikuti dengan 86% yang percaya pada ilmuwan. Ini adalah tingkat kepercayaan pada sains tertinggi sejak SOSI pertama kali diselenggarakan pada 2018 lalu.” kata Kevin McGuigan, Vice President and Managing Director, 3M South East Asia Region and Country Leader, Singapura, Kamis (1/7)

Masyarakat juga menunjukan dukungannya pada sains. Sebanyak 60% masyarakat di APAC percaya sains sangat penting bagi kehidupan sehari-hari mereka saat ini. Angka tersebut lebih tinggi ketimbang rata-rata global yang menunjukan angka 56%.

]elain itu, masyarakat juga menunjukan pandangan yang berbeda. Sebanyuak 73% masyarakat di APAC mengatakan bahwa mereka akan membela sains ketika orang lain mempertanyakannya. Ini menjadi sangat penting terutama untuk mengatasi misinformasi dan narasi yang bertentangan yang berkaitan dengan pandemi atau vaksin. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER