Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

JULO Menghadirkan Fitur Kredit Digital, Ini Bunganya

BACA JUGA




FinTechnesia.com | JULO menciptakan inovasi fitur kredit digital yang mencakup kelengkapan transaksi cash dan non-cash. Fitur tersebut meliputi berbagai layanan.

Mulai tarik dana, kirim dana, beli pulsa & data, bayar tagihan listrik PLN, bayar e-commerce, top-up e-wallet, bayar kartu prabayar sampai bayar tagihan BPJS.

Layaknya kartu kredit konvensional, pembayaran kredit digital JULO dapat dilakukan sebulan sekali atau dalam bentuk cicilan. Sehingga memudahkan transaksi dalam satu aplikasi.

Inovasi berikut diciptakan sebagai bentuk dukungan JULO terhadap inklusi keuangan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dilengkapi dengan izin fintech peer-to-peer lending permanen dari OJK sejak tahun 2020, JULO memiliki komitme menyediakan akses kredit bagi jutaan konsumen Indonesia.

Dengan inovasi fitur kredit digital, para nasabah dapat menggunakan limit, maksimum Rp 15 juta dengan suku bunga terjangkau mulai dari 0,1% per hari untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.

CEO & Co Founder JULO, Adrianus Hitijahubessy menuturkan, inovasi fitur lengkap kredit digital sebagai  komitmen JULO mendukung inklusi keuangan.

Baca juga: OJK Berikan Izin Usaha untuk Delapan Fintech P2P Lending, Ini Daftarnya

“Dengan adanya target inklusi keuangan dari OJK sebesar 90% pada tahun 2024, diperlukan sinergi dari regulator dan berbagai institusi keuangan,” tambah Adrianus, pekan lalu.

Head of Marketing JULO, Mikhal Anindita menuturkan, inovasi fitur kredit digital terbaru ini disesuaikan kebutuhan nasabah akan layanan digital yang serba praktis di masa sekarang.

Selain fitur tarik tunai, fitur isi ulang e-wallet menjadi salah satu fitur favorit dari nasabah JULO kredit digital. “Meningkatnya preferensi masyarakat Indonesia terhadap transaksi dompet digital berdampak positif terhadap peningkatan transaksi top-up e-wallet pada aplikasi JULO,” terang Mikhal.

Selama lima tahun berdiri, JULO menyalurkan fasilitas kredit lebih dari Rp 2 triliun. Dengan 70% penggunaan untuk peningkatan kualitas hidup. Seperti modal usaha, biaya kesehatan, renovasi rumah dan pendidikan.

Dengan kenaikan tiga kali lipat kenaikan jumlah pengguna dari tahun 2020, diharapkan bahwa inklusi keuangan Indonesia dapat berjalan secara menyeluruh. Dan pada akhirnya dapat mendorong perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER