FinTechnesia.com | Alpha JWC Ventures telah menutup dana kelola (fund) ketiga yang oversubscribed sebesar US$ 433 juta. Ini merupakan modal ventura terbesar di Asia Tenggara yang menargetkan perusahaan tahap awal.
Fund III Alpha JWC Ventures ini didukung investor lokal, regional, dan global. Termasuk International Finance Corporation (IFC) dari Grup Bank Dunia dan Morgan Stanley Alternative Investment Partners. Menjadikan total aset dana kelolaan (assets under management) Alpha JWC Ventures sekitar US$ 630 juta.
Lima tahun terakhir, Alpha JWC Ventures telah melakukan investasi di puluhan startup di berbagai negara. Mencakup Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Meski memiliki jangkauan regional, Alpha JWC Ventures sebagai firma asal Indonesia akan terus memberikan fokus lebih kepada startup dan founder Indonesia.
Dana Fund III ini untuk melanjutkan misi Alpha JWC Ventures dalam menemukan dan membangun perusahaan-perusahaan teknologi terbaik di Asia Tenggara dan Indonesia.
Selain itu, dana kelola yang lebih besar ini memungkinkan Alpha JWC Ventures memperluas jangkauan sektor dan jumlah investasinya. Mulai ratusan ribu dollar AS hingga US$ 60 juta dalam bentuk pendanaan bertahap.
Co-Founder dan General Partner Alpha JWC Ventures, Chandra Tjan mengatakan, sejak awal pendirian tahun 2015, Alpha JWC Ventures memiliki misi membawa Indonesia dan Asia Tenggara menjadi pusat ekonomi digital dunia yang baru.
“Perjalanan kami dan portofolio Alpha JWC Ventures selama ini telah membuktikan bahwa startup Indonesia dan Asia Tenggara mampu bersaing di kancah global,” terang Chandra, pekan lalu
Alpha JWC Ventures telah berhasil menghimpun pendanaan senilai lebih dari US$ 1 miliar tahun ini. Alpha JWC Ventures juga merupakan investor institusional pertama di tiga startup berstatus unicorn pada tahun 2021. Yaitu Kredivo, Carro dan Ajaib.
Alpha JWC Ventures juga mencatat 11 perusahaan yang mendekati status unicorn atau centaur. Seperti Kopi Kenangan, GudangAda, Lemonilo, dan Modalku.
Perjalanan Alpha JWC Ventures dimulai dengan peluncuran Fund I sebesar US$ 50 juta pada 2016. Dana kelolaan tersebut mengalir ke 23 perusahaan rintisan di Asia Tenggara, mayoritas di Indonesia. Lebih dari 90% dari perusahaan tersebut kini telah menerima pendanaan lanjutan.
Selanjutnya, Fund II Alpha JWC Ventures ditutup pada tahun 2019 secara oversubscribed dengan jumlah US$ 143 juta. Dana kedua ini telah diinvestasikan ke 30 perusahaan.
Fund I telah menghasilkan 37% internal rate of return (IRR) dan Fund II menghasilkan 87% IRR. Alpha JWC Ventures juga telah menghasilkan sembilan exit. Di antaranya akuisisi media bisnis DealStreetAsia oleh Nikkei, akuisisi co-working space Spacemob oleh WeWork, dan akuisisi perusahaan SaaS Base.vn oleh perusahaan teknologi terbesar di Vietnam FPT Corporation. (yos)