Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Fintech Perluas Layanan Keuangan yang Terkendala Geografis

BACA JUGA





FinTechnesia.com | Ada 320 lebih startup financial technology (fintech) yang saat ini beroperasi di Indonesia. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyatakan, mengoptimalkan berkah fintech, kebijakan OJK mengakomodasi pengembangan inovasi industri ini.

Produk-produk keuangan yang dulu hanya dapat dikeluarkan lembaga keuangan, saat ini dapat dikeluarkan lembaga-lembaga non-keuangan seperti fintech. Wimboh juga mengungkapkan, fintech mampu memperluas jangkauan layanan keuangan yang selama ini terkendala faktor geografis. 

Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi transaksi digital terbesar yaitu US$124 miliar. “Kami mendorong sektor non-bank seperti fintech dan non-finansial seperti agrikultur, properti, kesehatan, hingga pendidikan untuk terintegrasi ke dalam satu ekosistem finansial. Recover Together, Recover Stronger,” kata Wimboh, pekan lalu.

Mengoptimalisasi berkah atau dampak positif fintech untuk Indonesia, edukasi untuk tujuan peningkatan literasi masyarakat tetap menjadi halkritikal. Belum semua anggota masyarakat memahami apakah produk-produk keuangan sesuai kebutuhan mereka atau tidak, legal atau ilegal.

“Bagaimana melindungi data pribadi, hingga pemahaman terhadap suku bunga, keamanan siber, serta keseriusan dalam penegakan hukum,” lanjut Wimboh.

Arsjad Rasyid, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mengatakan, fintech berpotensi membantu menyediakan sumber pembiayaan alternatif bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM). Serta memfasilitasi pertumbuhan yang inklusif dan lebih kuat.

Saat ini, UMKM berkontribusi 60% terhadap PDB dan 97% penyerapan tenaga kerja. Namuj baru 25% UMKM yang menerima pembiayaan yang dibutuhkan. 

“Bayangkan besarnya pertumbuhan yang bisa dicapai oleh pihak lain dan 75% UMKM jika fiintech bisa memberikan pendanaan kepada mereka,” terang Arsjad.

Sehingga manfaat yang diharapkan bagi fintech dan pemain digital lain yang melayani UMKM juga tidak hanya teoritis. Fintech juga berpotensi untuk meningkatkan inklusivitas layanan keuangan.

“Terutama bagi 100 juta populasi yang masih belum memiliki rekening perbankan. Juga belum bisa mengakses layanan keuangan dari perbankan,” ujar Arsjad. (jos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER