FinTechnesia.com | Sepanjang 2022, Bank Rakyat Indonesia (BRI) berhasilmencatatkan kinerja positif. Bahkan dengan pencapaian rekor laba dengan mencetak laba Rp 51,4 triliun pada akhir tahun lalu.
“BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,15% secara year on year. Adapun total aset tumbuh dobel digit sebesar 11,18% yoy menjadi Rp 1.865,64 triliun,” ujar Direktur Utama BRI,m Sunarso, Rabu (8/2).
Sunarso mengungkapkan kunci keberhasilan BRI dalam menjaga bottom line kinerja perusahaan. Pertama, BRI berhasil melakukan efisiensi utamanya melalui menekan biaya dana (cost of fund) melalui perbaikan funding structure peningkatan dana murah (CASA).
Efisiensi tersebut tercermin dari rasio BOPO. BOPO tercatat 69,1%, semakin baik dibandingkan BOPO pada akhir 2021 sebesar 78,54%.
Baca juga: BRI Cetak Laba Rp 39,31 Triliun Per September 2022, Melesar 106,14%
Membaiknya kualitas kredit memberikan dampak positif terhadap efisiensi. “BRI berhasil menurunkan cost of credit dari 3,78% di akhir 2021 menjadi 2,55% pada akhir 2022,” jelasnya.
Faktor kedua pember kontribusi besar adalah pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang tumbuh double digit. Akhir Desember 2022 BRI berhasil menghimpun pendapatan berbasis komisi senilai Rp18,8 triliun atau tumbuh 10,16% yoy. Sehingga fee to income ratio mencapai 11,37%.
Ketiga, BRI terus mengoptimalkan upaya recovery. Tercermin dari recovery rate BRI tahun 2022 yang mencapai sebesar 59,12%. Sehingga pendapatan recovery BRI pada akhir 2022 meningkat sebesar 33,59% yoy. (kai)