Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Perkuat Pencadangan, Bank Raya Mencetak Laba Bersih Rp 4,4 Miliar di Kuartal I 2023

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Bank Raya Indonesia Tbk mengumumkan laporan keuangan interim tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023. Di tahun 2023, Bank Raya semakin memantapkan langkah menjadi bank digital.

Perseroan berfokus mendorong pertumbuhan produk dan fitur, serta memperkuat ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi. Sejalan upaya pengembangan bisnis digital, bank berkode saham AGRO ini melakukan penataan kembali portofolio  bisnis perusahaan. Khususnya di tengah proses transisi dari bisnis legacy Bank Raya.

Dalam tiga bulan pertama tahun 2023, anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini mencatatkan pertumbuhan yang konsisten di tengah proses transformasi, dengan laba bersih sebesar Rp 4,4 miliar.

Bank Raya secara konservatif mencukupkan pencadangan dalam rangka menjaga kualitas kredit legacy. 

Pendapatan operasional lain meningkat sebesar 13,3% year on year (yoy) menjadi Rp 65,4 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 39 miliar. Salah satu penyumbang kenaikan tersebut berasal dari recovery write off yang meningkat sebesar 73,8% (yoy) menjadi Rp39,1 miliar.

Dari sisi aset, kredit yang diberikan atau KYD tercatat sebesar Rp 6,9 triliun. Lebih rendah 27,9% (yoy) jika dibandingkan pada tahun 2022 sebesar Rp 13,2 triliun.

Penurunan tersebut sejalan rencana transformasi perusahaan melakukan transformasi di bisnis legacy. Yakni engan melakukan penyesuaian portofolio atas pinjaman menengah agar lebih fokus dalam pengembangan bisnis digital.

Produk digital baik digital saving maupun digital lending menunjukkan performa yang baik. Selama kuartal I tahun 2023, penyaluran pinjaman digital Bank Raya sebesar Rp 756 miliar. Meningkat sebesar 49,08% yoy dari tahun sebelumnya yaitu Rp 507,1 miliar.

Baca juga: Butuh Modal, Agen BRILink Bisa Manfaatkan Pinang Dana Talangan dari Bank Raya

Produk pinjaman digital Bank Raya ini meliputi Pinang Dana Talangan yang disbursementnya menembus lebih dari Rp6 triliun. Lalu Pinang Connect, Pinang Maksima yang meningkat 155,3% (yoy), Pinang Performa yang meningkat 179% (yoy) dan Pinang Flexi yang meningkat 13,4% (yoy).

Sementara itu, dari sisi liabilitas Bank Raya menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp 8,7 triliun. Tercatat digital saving melesat 358,3% (yoy) menjadi Rp 710,4 miliar dari tahun sebelumnya Rp 155 miliar.

Pertumbuhan nasabah pengguna Raya Digital Saving lebih dari 730.000 pengguna per Maret 2023 sejak diluncurkan pada Februari 2022.

Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya mengatakan, tahun ini, Bank Raya membidik potensi-potensi perluasan produk dan memperkuat ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi dalam satu aplikasi agar dapat menjadi pilihan  bagi masyarakat.

Bank Rayas mendorong perbaikan kualitas produk digital. Yakni dengan membangun infrastruktur layanan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan secara jangka panjang.

“Maka, kami akan terus bersinergi dengan ekosistem BRI Group dalam memperluas akses produk-produk perbankan bagi nasabah, serta memberikan pengalaman  terbaik bertransaksi perbankan digital,” kata Ida Bagus, Kamis (27/4).

Hasil dari sinergi dengan ekosistem BRI juga semakin nyata dengan penambahan fitur tarik tunai serta setor tunai di agen BRILink seluruh Indonesia dengan menggunakan aplikasi Raya.

Hadirnya Pinang Dana Talangan untuk mendukung produktivitas Agen BRILink seluruh Indonesia mengakses pinjaman produktif juga wujud perkuatan sinergi dengan ekosistem BRI Group.

Selama kuartal I 2023, total outstanding  digital loan Pinang Dana Talangan sebesar Rp190,8 miliar. Denganh lebih dari 21.000 Agen BRILink.” jelas Bagus. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER