Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Incar Nasabah Korporasi, Bank Muamalat Targetkan Pertumbuhan Transaksi 25%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Muamalat memacu bisnis wholesale banking dengan melaksanakan program yang dapat meningkatkan utilisasi layanan cash management system (CMS) bernama Muamalat Digital Integrated Access
(Madina).

SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat, Irvan Yulian Noor mengatakan, Madina
menawarkan kemudahan nasabah korporasi dalam hal manajemen kas dan
akses informasi keuangan yang cepat dan real time.

Tahun ini, pihaknya menyasar segmen lembaga keuangan syariah dan institusi Islam khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.

Menurutnya, sebagai bank pertama murni syariah, Bank Muamalat tidak hanya fokus pada nasabah perorangan tetapi juga kepada non-perorangan atau korporasi.

“Kami gencar menjalin kerja sama dengan berbagai instansi dan menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan utilisasi layanan Madina. Hingga akhir 2023, kami menargetkan pertumbuhan jumlah transaksi Madina sebesar 25%,” ujarnya, pekan lalu.

Baca juga: Resmi, Bank Muamalat Menyiapkan Living Cost Jemaah Haji 

Strategi meningkatkan utilisasi Madina antara lain melaksanakan.Madina Activation Program (MAP) 2023. Bank Muamalat memberikan bebas biaya transaksi hingga 30 kali selama 3 bulan.

Periode program dimulai sejak 1 April sampai 31 Desember 2023. Program ini berlaku untuk nasabah pengguna baru Madina selama periode program dan nasabah eksisting pengguna Madina yang belum pernah melakukan transaksi via Madina.

Selain itu, Bank Muamalat menjalankan Remittance Transaction Program 2023.
Program ini berupa pemberian diskon untuk transaksi pengiriman uang (remittance)
dalam bentuk valuta asing.

Ada dua jenis diskon yang diberikan. Pertama, diskon sebesar 75% untuk biaya provisi dan biaya SWIFT per bulan untuk nasabah yang bertransaksi via Madina selama tiga bulan.

Kedua, diskon sebesar 50% pada biaya provisi dan biaya SWIFT per bulan untuk nasabah yang bertransaksi via counter teller selama 3 bulan.

“Program-program tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan dana pihak ketiga (DPK), fee based income (FBI), dan operational current account (OCA) Bank Muamalat yang berasal dari nasabah korporasi,” pungkas Irvan.


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER