Selasa, 30 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Per Juli 2023, Kredit Perbankan Tumbuh 8,54% Menjadi Rp 6.686 Triliun, Simpanan Nasabah Meningkat 6,62% Menjadi Rp 8.064 Triliun

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Di tengah volatilitas pasar keuangan serta perekonomian Eropa dan Tiongkok yang cenderung melemah, sektor perbankan Indonesia tetap resilien. Fungsi intermediasi yang terjaga dan permodalan kuat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pada Juli 2023, kredit tumbuh sebesar 8,54% year on year (yoy) menjadi Rp6.686 triliun. Sebagai perbandingan di Juni 2023 mencapai 7,76% yoy.

Secara tahunan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada Juli 2023 menjadi 6,62% yoy menjadi Rp 8.064 triliun. Di Juni 2023 cuma 5,79%.

Kualitas kredit tetap terjaga. Rasio NPL net perbankan sebesar 0,8%, Juni di 0,77%. Sedangkan NPL gross sebesar 2,51% dan Juni 2023 mencapai 2,44%.

Baca juga: OJK Mencatat, Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 9,93%

Sementara, pemulihan yang terus berlanjut di sektor riil mendorong penurunan kredit restrukturisasi Covid-19 sebesar Rp 21,91 triliun menjadi Rp339,13 triliun.

Di Juni 2023 sebesar Rp361,04 triliun. Jumlah nasabah turun 90.000 menjadi 1,48 juta dari Juni 2023 sekitar 1,57 juta nasabah.

Penurunan jumlah kredit restrukturisasi juga mendorong penurunan Loan at Risk menjadi 12,59%. Di Juni 2023 13,17%.

“Adapun jumlah kredit restrukturisasi Covid-19 yang bersifat targeted (segmen, sektor, industri dan daerah tertentu yang memerlukan periode restrukturisasi kredit/pembiayaan tambahan selama satu tahun sampai 31 Maret 2024 adalah 45,5% dari total porsi kredit restrukturisasi Covid- 19 atau sebesar Rp154,3 triliun,” papar Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Selasa (5/9). (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER