Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Amartha Menggandeng Junglo, Lestarikan Hutan Asli dan Reduksi Emisi Karbon 

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Amartha Mikro Fintek berupaya mereduksi emisi karbon melalui inisiatif penanaman pohon. Inisiatif di bawah pilar keberlanjutan Amartha Lestari ini, dengan membangun kembali ekosistem hutan asli di area kantor pusat Amartha. Komitmen ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan menjaga ketersedian air tanah yang berkelanjutan.

Amartha menggandeng sebuah organisasi yang fokus pada pelestarian ekosistem hutan asli yakni, Junglo. Kolaborasi ini menjadikan Amarthasebagai perusahaan pertama yang melakukan penanaman hutan dengan spesies pohon asli, dengan metode Miyawaki di Jakarta.

Aria Widyanto, Chief Risk & Sustainability Officer Amartha menyampaikan, Amartha terus berupaya menciptakan dampak bagi lingkungan dan sosial yang berkelanjutan dengan berbagai inisiatif, salah satunya penanaman pohon.

“Kami percaya, keberadaan hutan asli menjadi penting karena kita bisa mengembalikan ekosistem asli dari lahan yang kita tempati. Ini sejalan dengan komitmen Amartha menjadi net zero company pada tahun 2060 mendatang, dan mereduksi emisi karbon sebesar 30% pada tahun 2030,” terang Aria, pekan lalu.

Baca juga: Amartha Gandeng Kementerian PPPA, Dukung Pemberdayaan Perempuan Berkelanjutan

Melalui inisiatif ini, Amartha menanam bibit pohon trembesi dan beberapa varian tanaman lain yang sudah disesuaikan dengan karakter lahan lokasi penanaman.

Mengingat luas lahan di Jakarta cukup terbatas, Amartha bersama Junglo menggunakan metode Miyawaki, yakni metode penanaman hutan dengan jarak yang cukup rapat. Sehingga pemanfaatan lahan bisa lebih maksimal dan pertumbuhan pohon lebih pesat. Metode Miyawaki juga menekankan pada kombinasi empat jenis tanaman  tiap satu meter persegi.

Mauricio Camacho, Founder Junglo, menyampaikan, metode Miyawaki ini sangat cocok diterapkan di Jakarta, membuktikan bahwa pelestarian hutan dapat dilakukan di lahan yang terbatas.

“Hutan di Amartha ini merupakan hutan dengan metode Miyawaki pertama, harapannya kolaborasi dengan Amartha dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk melakukan penanaman hutan semula tanpa khawatir akan keterbatasan lahan,” terang Mauricio.

Selain melakukan penanaman hutan asli di area kantor pusat Amartha di Jakarta Selatan, Amartha juga mendonasikan bibit pohon trembesi di wilayah Desa Krecek, Jawa Tengah. Pohon trembesi dipilih karena memiliki kemampuan menjaga kualitas air tanah lebih baik dibanding jenis pohon lain. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER