Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Perkuat Teknologi bagi UMKM Hingga Luar Jawa, Ini Langkah Fintech P2P Lending GandengTangan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | GandengTangan, perusahaan financial technology (fintech) peer to peer lending  mendukung pertumbuhan UMKM lewat pembiayaan yang mudah dan cepat terus terwujud. GandengTangan menyalurkan pendanaan
hingga Rp 174 miliar kepada 25.792 penerima dana sepanjang 2023. 

Dari sisi laporan laba rugi, pertumbuhan pendapatan di tahun 2023 meningkat 33% dibandingkan tahun 2022. Walhasil, GandengTangan mencetak rekor baru pendanaan terbesar tahunan sejak awal berdiri. Lewat capaian tersebut, hingga kini penyaluran pinjaman mencapai hingga Rp 270 miliar saat menutup tahun 2023.

Memasuki 2024, GandengTangan berencana terus tumbuh melalui prinsip cepat,
nyaman, mudah yang siap diberikan baik kepada para lender maupun borrower

Salah satunya lewat perilisan logo barunya setelah 8 tahun berdiri. Dengan rebranding terbaru ini, GandengTangan semakin mempertegas komitmennya untuk terus berniovasi dan menjangkau UMKM lebih luas.

Jezzie Setiawan, CEO GandengTangan menjelaskan, geliat UMKM sepanjang 2023 terus bertumbuh seiring tingkat adaptasi teknologi yang semakin maju. Terbukti
dengan ketertarikan mereka mulai mengajukan kepemilikan modal melalui teknologi. 

GandengTangan mengkombinasi teknologi dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam membuat layanan yang mudah dan nyaman. “Hal inilah yang membuat perusahaanmembukukan kinerja positif dan bertumbuh tiga kali lipat pada tahun 2023,” kata Jezzie, Kamis (4/1). 

Sepanjang 2023, GandengTangan terus berkembang dan menghadirkan ragam solusi yang bervariasi. Dari sisi penyedia layanan, GandengTangan terus memberikan kenyamanan terutama dari sisi API development dan management. 

Baca juga: GandengTangan Menyalurkan Pinjaman Rp 40,5 Miliar di Sepanjang 2021

Hal ini memungkinkan platform lain bisa mengirimkan data ke sistem GandengTangan secara mudah dan otomatis. Adapun dari sisi manajemen risiko, GandengTangan telah menggunakan metode kecerdasan buatan (AI) untuk analisa rekening koran sehingga mempercepat tim analis untuk memproses pengajuan pinjaman dan dapat mendeteksi fraud lebih dini.

Lewat kemudahannya tersebut, GandengTangan berhasil mempertahankan kualitas pinjaman melalui TKB90 sebesar 97.5%. Fintech ini berhasil mencetak laba bersih dengan net profit margin (NPM) atau margin laba bersih sebesar 35%, serta EBITDA margin sebesar 43%.

GandengTangan akan terus melakukan pemerataan pembiayaan UMKM lewat kolaborasi berbagai lender untuk pendanaan di Jawa maupun luar Jawa. Hingga kini, jangkauan GandengTangan sudah luas, mencakup Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta. GandengTangan juga telah menjalin kemitraan
dengan 10 lender institusi. Termasuk bank dan perusahaan modal ventura.

Guna semakin memberi efisiensi dan efektivitas, GandengTangan akan terus mengembangkan penyaluran pembiayaan invoice (invoice financing) ke para pelaku usaha baik skala perusahaan maupun UKM hingga limit Rp 2 miliar. Perusahaan juga siap melanjutkan kemitraan dengan koperasi dan lembaga-lembaga keuangan mikro untuk penyaluran pembiayaan ke usaha perorangan dengan limit Rp 50 juta.

Menggandeng perusahaan digital, GandengTangan siap memberikan berbagai opsi pendanaan yang tertempel pada aplikasi e-commerce atau Saas lain. Beberapa perusahaan yang sudah berkolaborasi antara lain Mekari, BukuWarung,
Kentara, dan Arkopay.

BukuWarung merasakan manfaat yang cukup besar pada layanan embedded financing dari GandengTangan.“Penyaluran pinjaman melalui Gandeng Tangan telah banyak membantu kebutuhan modal usaha UMKM yang menjadi mitra BukuWarung dari berbagai wilayah,” jelas Finance ManagerBukuWarung, Senator Rio. (iwa)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER