FinTechnesia.com | Mengawali tahun 2024, PT Info Tekno Siaga (Adapundi), platform teknologi finansial (fintech) meresmikan kerja sama dengan Bank DBS Indonesia. Kerjasama ini melalui skema penyaluran pinjaman atau loan channeling.
Kolaborasi ini ini untuk meningkatkan kapasitas pendanaan guna memperluas layanan keuangan digital. Kesepakatan dengan Bank DBS Indonesia menjadi bagian dari realisasi rencana jangka panjang Adapundi.
Direktur Adapundi, Achmad Indrawan menyampaikan, dengan strategi dan langkah di awal tahun ini dan kerja sama yang sudah terjalin dengan Bank DBS Indonesia, pihaknya optimistis dapat terus memperluas jangkauan pendanaan hingga ke pelosok negeri.
Baca juga: Memperkenalkan Fintech Pendanaan Bersama ke Pelaku UMKM Melalui Fintech Lending Days
“Sehingga semakin banyak masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk kebutuhan mereka masing-masing,” terang Achmad, Kamis (15/2).
Pada 1 Januari 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberlakukan aturan baru bagi fintech dan peer-to-peer (P2P) lending, yakni penurunan bunga dari 0,4% per hari menjadi 0,3% per hari.
Hal ini tantangan tersendiri. Adapundi memandang peraturan ini sebagai peluang untuk memperluas cakupan pasar layanannya dan menciptakan solusi finansial yang lebih inklusif.
“Kemitraan Bank DBS Indonesia dengan Adapundi merupakan upaya menghadirkan produk perbankan yang inovatif dan bertanggung jawab guna mengakselerasi inklusi finansial di Indonesia, baik bagi masyarakat maupun UMKM,” tutup Head of Ecosystem Lending Bank DBS Indonesia, Willy Lawy. (kai)