Sabtu, 27 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bukalapak Cetak Pertumbuhan Pendapatan Menjadi Rp 4,43 Triliun, EBITDA Dekati Target Titik Positif

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Sepanjang tahun 2023, Bukalapak berhasil mencetak pendapatan Rp 4,43 triliun. Naik dibandingkan Rp Rp 3,61 triliun di 2022. Meski pendapatan meningkat, emiten berkode saham BUKA ini mencetak rugi.

Di 2023 kemarin Bukalapak mencetak rugi yang dapat diatribuskan ke entitas induk sebesar Rp 1,36 triliun. Berbalik dibandingkan laba yang dapat diatribuskan ke entitas induk di 2022 sekitar Rp 1,98 triliun.

Tapi, Teddy Oetomo, Presiden Bukalapak menjelaskan, kinerja di tahun 2023 telah membawa perusahaan mencatatkan EBITDA yang Disesuaikan yang mendekati target titik positif pada kuartal keempat 2023.

“Kami semakin yakin untuk mencapai target profitabilitas secara triwulanan, setelah meraih peningkatan EBITDA yang Disesuaikan selama delapan kuartal berturut-turut”, kata Teddy, Sabtu (23/3).

Menurutnya, Bukalapak memiliki platform yang kuat untuk pertumbuhan dengan peluang dalam bisnis Mitra, gaming dan e-retail kami. “Kami fokus menangkap peluang pertumbuhan, meningkatkan keberlanjutan pendapatan kami dan menargetkan hasil yang kuat pada tahun 2024,” papar Teddy.

Baca juga: Bukalapak Cetak Pendapatan Rp 1,15 Triliun, Optimistis Gaet Profit di Tahun 2024

Bukalapak mencatat Core earnings – yang dihitung sebagai laba bersih yang tidak termasuk keuntungan/kerugian pada investasi, FX, goodwill dan non-recurring items) – tercatat sebesar Rp 42 miliar. Juan melebihi kerugian Rp 2.3 triliun tahun lalu.

Basis modal, rasio modal, dan neraca Bukalapak tetap kuat dengan Rp 19.3
triliun dalam bentuk kas, setara kas dan investasi likuid.

Pendapatan perseroan tumbuh 23% dengan divisi marketplace memberikan pertumbuhan sebesar 47% sepanjang tahun 2023. Ini didukung secara utama oleh pertumbuhan pada divisi gaming.

Mitra Bukalapak terus mencatatkan peningkatan; Pendapatan Mitra pada kuartal keempat 2023 meningkat 14% year on year (yoy), menjadi Rp 597 miliar dan dalam tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023 meningkat 11%, menjadi Rp 2,19 triliun dari tahun lalu.

Selain peningkatan efisiensi yang berkelanjutan serta angka pertumbuhan yang solid, Bukalapa memiliki posisi modal yang kuat dengan Rp 19,3 triliun dari kas, setara kas. Serta investasi likuid yang mencakup obligasi pemerintah dan reksadana pada 31 Desember 2023. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER