Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bukalapak Cetak Pendapatan Rp 1,15 Triliun, Optimistis Gaet Profit di Tahun 2024

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bukalapak optimistis mencapai proyeksi terkait keuntungan pada akhir tahun 2023 dengan basis EBITDA yang disesuaikan. Setelah memberikan hasil kinerja yang cukup baik di 6 bulan pertama tahun ini, Bukalapak kembali memberikan hasil yang baik di kuartal ini.

Fokus emiten berkode saham BUKA ini adalah adalah menumbuhkan bisnis-bisnis dengan take rate yang lebih tinggi serta mendorong efisiensi operasional sehingga momentum pertumbuhan jangka panjang terus berlanjut. 

“Kami happy hasil kuartal ketiga tahun 2023 ini, terutama terhadap peningkatan Margin Kontribusi yang hampir 6 kali lipat,” ujar Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo, pekan lalu.

Bisnis marketplace dan operasional online to offline (O2O)terus memberikan hasil yang baik di semua app dan platform. “Kami masih di dalam jalur yang tepat menuju profitabilitas di kuartal-kuartal selanjutnya setelah meraih perbaikan EBITDA yang diisesuaikan selama tuhu kuartal berturut-turut. Setelah hal itu tercapai, kami dapat berfokus untuk secara konsisten tumbuh menuju profitabilitas di 2024 dan 2025,” terang Teddy

Pendapatan Bukalapak di kuartal ketiga mencapai Rp 1.15 trillion, meningkat 29% YoY di kuartal ketiga tahun lalu. Sementara kas dan setara kas serta investasi lancar mencapai Rp 19,7 triliun per 30 September 2023.

(Dalam miliar Rupiah, Kecuali dinyatakan lain)Q3 2023Q3 2022Perubahan YoY %
 (tidak diaudit)(tidak diaudit) 
Metrik operasional:   
TPV41.06041.307-1%
Jumlah Mitra Terdaftar17,9jt15,2jt18%




Kinerja Keuangan:   
Pendapatan 1.15889829%
    Pendapatan O2O56148416%
    Pendapatan Marketplace 63540557%
Take Rate Bukalapak2,82%2,17%64bps
Margin Kontribusi18231492%
EBITDA yang Disesuaikan-95-32771%
Ringkasan kinerja bukalapak

Baca juga: Perbankan Digital di Platform AWS, Kongsi Bukalapak dan Standard Chartered nexus 

Di kuartal ketiga 2023, Bukalapak berhasil meningkatkan take rate sebesar 64 basis poin menjadi 2,82% dari 2,17% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Didorong oleh peningkatan dalam penyediaan dan efisiensi rantai pasokan. Terdapat potensi meningkatkan take rate karena manfaat dari berbagai produk dengan take rate yanglebih tinggi dapat dirasakan di seluruh platform di masa mendatang. 

EBITDA yang disesuaikan Bukalapak mencapai -Rp 95 miliar pada kuartal ketiga tahun 2023, meningkat 71% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut mencerminkan peningkatan sebesar 18% dari proyeksi rata-rata awal yang diberikan bersamaan dengan hasil kinerja tahun 2022,. Proyeksikan adjusted EBITDA loss sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 125 miliar untuk kuartal ketiga.

Pendapatan marketplace tumbuh 57% year-over-year menjadi Rp 635 miliar. Take rate di lini bisnis ini meningkat sebesar 109 basis poin menjadi 2,96% di kuartal ketiga dari 1,87% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dodorong oleh peningkatan dalam penyediaan dan efisiensi rantai pasokan.

Margin kontribusi keseluruhan (dihitung sebagai pendapatan dikurangi beban pokok pendapatan / beban penjualan dan pemasaran) meningkat sebesar 492% yoy karena biaya penjualan dan pemasaran menurun. Margin kontribusi tumbuh menjadi Rp 182 miliar pada kuartal ketiga dari Rp 31 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Margin kontribusi di bisnis O2O mencapai angka positif untuk pertama kalinya di bulan September 2023. Di bisnis marketplace, margin kontribusi (sebagai persentase dari TPV) telah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu ke 1,03%. 

Sebanyak 73% dari TPV perusahaan berasal dari luar wilayah Tier 1 di Indonesia. Dari sini terlihat jelas manfaat ganda dari model penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi toko ritel tradisional. (nin)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER