FinTechnesia.com | Turut mendukung proses digitalisasi di industri tambang, Executive Vice President Divisi Enterprise Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Mohammad Salsabil, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, dan Direktur Utama Transvision Peter F. Gontha meneken kesepakatan. Yakni penandatanganan kerjasama penyediaan layanan TV digital di Freeport Indonesia.
Ruang lingkup kerja sama adalah penyediaan layanan TV digital di area Timika. Yakni melalui layanan SMATV HD (Satellite Master Antenna Television High Definition) dengan kualitas premium.
Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Edi Witjara menyampaikan, Telkom berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Dan memiliki visi untuk menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat.
Ada tiga elemen utama yang menjadi fokus bisnis, yaitu digital connectivity, digital platform,dan digital service. “Didukung empat teknologi kapasitas terbesar di Indonesia. Yaitu fiber optic, kabel laut yang memiliki panjang empat kali bumi, satellite, serta data center,” ujar Edi, pekan lalu.
Melalui infrastruktur, platform, serta layanan digital, Telkom berkomitmen dan siap mendukung langkah bisnis Freeport Indonesia ke depan. Dengan end-to-end solution terutama dalam meningkatkan efektivitas dan kemajuan bisnis masing-masing pihak.
Tony Wenas menyampaikan, dengan layanan ini, kami dapat secara maksimal memberikan fasilitas kepada karyawan Freeport yang merupakan aset utama perusahaan yang berada jauh di wilayah terpencil di Indonesia. “Ke depan, semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak,” ujar Tony.
Peter F. Gontha menyampaikan, memasuki era baru industri media hiburan, kolaborasi menjadi bentuk inovasi perusahaan agar terus berkembang dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Kami berharap kolaborasi antara Transvision dan Telkomini menjadi langkah awal kontribusi kepada keluarga besar PT Freeport Indonesia. Melalui tayangan terbaik dan berkualitas serta menjadi layanan one stop solution kepada PT Freeport Indonesia,” ujar Peter. (eko)