Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Jelang Hari Batik Nasional, Transaksi Produk Batik Meningkat Hampir Dua Kali Lipat

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Hari Batik Nasional jatuh pada 2 Oktober 2021. Tokopedia mencatat penjualan produk batik meningkat hampir dua lipat selama kuartal II 2021 dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

“Kemeja batik, kain jarik serta masker kain batik menjadi beberapa produk batik yang banyak diburu masyarakat,” ungkap Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, Senin (27/9).

Berbagai peningkatan ini mendorong Tokopedia terus berkolaborasi dengan para mitra strategis. Contohnya bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk menggelar Pameran Online Rumah Kriya Asri (RKA) hingga Desember 2021.

Ketua Umum Dekranas, Wury Ma’ruf Amin menjelaskan, mengusung tema lima destinasi pariwisata super prioritas, toko daring Dekranas di Tokopedia menghadirkan puluhan UMKM dengan ribuan produk kerajinan nusantara, termasuk batik.

“Harapannya lewat pemanfaatan teknologi, UMKM bisa terus menjadi tonggak pemulihan ekonomi nasional,” kata istri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin itu.

Pemilik Batik Marunda, Irmanita H. Sinurat adalah salah satu UMKM perajin batik yang telah bergabung di Pameran Online RKA Dekranas lewat Tokopedia. Sejak 2015, Irma memberdayakan puluhan ibu dan perempuan muda putus sekolah di wilayah Rumah Susun Marunda lewat bisnis batiknya.

“Pelatihan membatik terus kami berikan bagi ibu-ibu rusun agar mereka bisa mandiri secara ekonomi, bahkan bisa melatih UMKM lainnya. Kamn menggandeng sejumlah seniman dan desainer ternama yang menyumbangkan ide-idenya untuk dijadikan motif batik kami,” ujar Irma.

Jumlah perajin yang bergabung di Batik Marunda kini telah meningkat lima kali lipat dibandingkan awal. Selain ibu-ibu penghuni rusun, Irma juga membantu pegiat usaha lokal kain dan alat batik asal Pekalongan sebagai penyedia material pembuatan Batik Marunda.

Sejak pandemi, omzet Batik Marunda turun hingga 80% dari total keseluruhan pendapatan. “Namun kami tetap berinovasi dengan membuat masker kain batik yang lebih relevan dengan keadaan saat ini,” tutur Irma.

Sebagai pembina, Irma pun mencari cara untuk memasarkan Batik Marunda agar perekonomian ibu-ibu penghuni rusun bisa terus terbantu. Jika biasanya produk dijual di beberapa galeri offline, kini platform digital seperti Tokopedia lah yang menjadi etalase Batik Marunda.

Kini omzet Batik Marunda perlahan meningkat kembali. Hal ini menjadi motivasi Irma bersama perajin lainnya untuk menghasilkan produk batik dengan harga lebih terjangkau agar dapat menggaet pasar milenia. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER