FinTechnesia.com | Industri asuransi syariah masih mampu membukukan kinerja positif di tengah pandemi. Tercermin dari pertumbuhan aset industri asuransi syariah nasional yang mencapai 4,83% yoy. Dari Rp 40,8 triliun pada kuartal II-2020 menjadi Rp42,8 triliun pada kuartal II-2021.
Berdasarkan data Asuransi Jiwa Syariah Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), pada kuartal II-2021 porsi aset didominasi oleh asuransi jiwa sebesar Rp 34,4 triliun atau 80,45%. Asuransi umum sebesar Rp 6,2 triliun atau 14,68%, dan reasuransi sebesar Rp 2,08 triliun atau 4,87%.
Selain itu, kinerja positif industri asuransi syariah juga tercermin dari tumbuhnya kontribusi bruto industri asuransi syariah nasional sebesar 51,89% yoy pada kuartal II-2021. Dari Rp7,6 triliun menjadi Rp11,5 triliun.
Porsi kontribusi bruto sendiri masih didominasi oleh asuransi jiwa sebesar Rp 10,1 triliun atau 87,26%. Asuransi umum sebesar Rp 1,01 triliun atau 8,67%, dan reasuransi sebesar Rp 470 miliar atau 4,07%.
Melihat potensi bisnis industri asuransi syariah tersebut, dan sebagai rangkaian partisipasi di bulan asuransi dan literasi keuangan, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) pun kembali memberikan penawaran sejak 10 hingga 31 Oktober 2021.
Mengutip rilis resmipekan lalu, bagi para nasabah, Tugu Insurance menawarkan perlindungan kecelakaan diri untuk periode satu tahun dengan limit sebesar Rp10 juta.
Nasabah hanya perlu melakukan pembelian produk asuransi mobil, asuransi motor atau asuransi kebakaran syariah melalui website Tugu Insurance atau melalui aplikasi Mypertamina dengan minimum premi/kontribusi sejumlah Rp 101,010.
Promo juga dapat dinikmati oleh para agen t friends syariah. Setiap agen baru akan berkesempatan mendapatkan extra reward saldo LinkAja total sebesar Rp10.010.010, apabila terdapat penutupan produk asuransi kendaraan bermotor t drive maupun t ride sharia hingga t property syariah. (eko)