Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

IDI Dukung Studi Good Doctor tentang Manfaat Layanan Telemedisin dalam Pengelolaan Penyakit Kronis

BACA JUGA




FinTechnesia.cpm | Indonesia masih menghadapi masalah penanganan Prolanis (Program Layanan Penyakit Kronis). Seperti yang dihadapi oleh pengidap diabetes tipe-2.

Data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021 menunjukkan jumlah pasien diabetes di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 19.47 juta orang. Menempatkan Indonesia di posisi kelima sebagai negara dengan jumlah pengidap diabetes terbanyak.

Terdapat peluang besar bagi penyedia aplikasi kesehatan memperluas layanan bagi pasien penyakit kronis. Mereka tidak hanya berfokus pada perawatan juga pada aspek pencegahan.

Sebagai penyedia layanan kesehatan terpadu berbasis teknologi, melalui kerjasama erat dengan Lembaga Riset IDI, Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) mempelopori sebuah studi percontohan dalam kerangka sketsa Prolanis.

Studi percontohan ini diharapkan dapat mendorong penggunaan dalam telemedisin penanganan penyakit kronis dengan adanya dukungan regulasi yang menyeluruh.

Head of Medical PT Good Doctor Technology Indonesia, Adhiatma Gunawan, menyatakan, studi percontohan tatalaksana penyakit kronis ini bagian dari komitmen Good Doctor mendorong sinergi berkelanjutan antara layanan telemedisin. Juga proses transformasi sektor kesehatan Indonesia secara strategis.

“Kami percaya bahwa telemedisin berpotensi untuk membantu mendorong perkembangan kesehatan pasien. Bahkan dapat menekan serta mengurangi biaya perawatan kronis BPJS dalam jangka panjang. Kami berharap hasil studi percontohan ini dapat ditindaklanjuti oleh seluruh pemangku kepentingan dalam skala yang lebih besar,” terang Adhiatma, Rabu (15/12).

Dalam studi percontohan ini, klinik BPJS offline mendapatkan dukungan dari penyedia telemedisin Good Doctor untuk mengukur efektivitas telekonsultasi dalam pemantauan glukosa darah pasien diabetes di klinik BPJS.

Dukungan tersebut meliputi pengingat/pemberitahuan otomatis secara reguler, kontak/tindak lanjut secara reguler. Juga konsultasi online, dan informasi edukatif yang telah dikurasi.

Dalam kurun waktu tiga bulan, pasien mendapat pengingat dari platform telehealth untuk memeriksa dan mengukur glukosa darah. Hasil studi percontohan ini menunjukkanterdapat perbedaan antara pasien yang menggunakan telemedisin dan tidak.

Kepatuhan pasien selama masa observasi memberikan kontribusi yang tinggi terhadap penurunan kadar glukosa darah yang signifikan. Penggunaan telekonsultasi dinilai dapat meningkatkan kepatuhan pasien sehingga menjadi faktor utama keberhasilan pengelolaan penyakit kronis.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih mengatakan, IDI melalui lembaga risetnya senantiasa mendorong kolaborasi dengan seluruh pihak untuk tujuan mewujudkan layanan yang lebih baik untuk pasien.

“Kami dapat melihat pentingnya peran strategis telemedisin dalam pengelolaan kesehatan. Maka dari itu, kami mendorong telemedisin untuk mendapat dukungan berupa regulasi yang menyeluruh, terutama dalam penanganan penyakit kronis,” terang Daeng.

Peran aktif Good Doctor semakin diminati oleh para pengguna terutama dimasa pandemi. Terjadi peningkatan pada jumlah konsultasi medis hingga 700%, Dan adanya pertumbuhan jumlah pengguna aktif hingga enam kali lipat.

Pengguna aplikasi Good Doctor di Indonesia kini telah mencapai lebih dari 13 juta pengguna. Dengan layanan yang mencakup lebih dari 100 kota di seluruh Indonesia.

Cakupan luas ini dibangun dalam kurun waktu kurang dari dua tahun sejak aplikasi Good Doctor pertama kali diluncurkan di Indonesia. Dan kini telah bermitra dengan lebih dari 4.000 rumah sakit, klinik, apotik dan laboratorium kesehatan di seluruh Indonesia. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER