Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Ini Proporsi Dana Darurat dan Investasi yang Ideal Saat Pandemi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Dalam ketidakpastian, seperti mengganasnya omicron, menyiapkan dana darurat dengan berinvestasi menjadi salah satu cara untuk menjaga ketahanan keuangan.

Chief Investment Officer PT Sinarmas Asset Management, Genta Wira Anjalu menyebutkan, terdapat beberapa cara menjaga ketahanan keuangan. Pertama, menngkatkan dana darurat dan investasi. 

Idealnya pada kondisi normal porsi investasi adalah sebesar 50% guna kebutuhan sehari-hari. Lalu utang dan kewajiban 30%, tabungan serta investasi 10% dan hiburan 10%.

“Sedangkan dalam kondisi krisis porsinya berubah menjadi: 45%, 25%, 25% dan 5%,” kata Genta dalam webinar SimInvestival 2022, pekan lalu. 

Idealnya persentase dana darurat juga menyesuaikan dengan status setiap orang. Ia mencontohkan untuk lajang misalnya, memerlukan dana darurat sebanyak 4x pengeluaran bulanan. 

Lalu menikah dengan memiliki anak sebanyak 6 x-12x pengeluaran bulanan. Terakhir untuk wirausaha ataufreelancer sebesar 12x pengeluaran.

Kedua, investasi sedini mungkin, sangat baik memulainya sejak usia muda. Ketiga, perpanjang time horizon investasi. Semakin panjang time horizon, bermakna investor dapat memperkecil potensi kerugian.

Eyfrel Likuajang, Co.Founder SimInvest mengatakan, generasi milenial dan Gen Z mendominasi investasi saham dan reksadana. Di masa depan nanti, jumlah investor Indonesia diperkirakan bisa mencapai 35% dari total populasi masyarakat Indonesia.

Menurutnya, animo generasi muda yang tinggi harus diimbangi dengan literasi dan wawasan investasi sepadan. “SimInvestLab sebagai platform belajar tentang investasi dan keuangan hadir untuk generasi muda yang baru memulai investasi atau yang sudah memulainya,” terang Eyfrel. (yos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER