FinTechnesia.com | Bank BNI konsisten dalam mengurangi backlog rumah nasional. Terutama di segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Bank berkode saham BBNI ini menyelenggarakan akad kredit pemilikan rumah (KPR) sejahtera secara massal untuk 5.476 debitur dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Pelaksanaan akad massal dimulai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara pengembang rumah subsidi dan BNI.
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Herry Trisaputra Zuna menjelaskann, masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang belum mampu memiliki rumah. Dia berharap perbankan berperan aktif memfasilitasi kebutuhan KPR dalam rangka pengurangan backlog rumah nasional.
“Kami harap langkah proaktif kami bersama BNI ini bisa terus membantu dalam memfasilitasi banyak pasangan muda untuk memiliki rumah,” sebutnya, Senin (4/7).
Baca juga: BNI Syariah Ditunjuk sebagai Penyalur KPR Sejahtera Syariah FLPP
Direktur Layanan dan Jaringan BNI, Ronny Venir menyampaikan, BNI proaktif menyalurkan kredit griya untuk terus membantu memfasilitasi banyak generasi muda memiliki rumah.
Langkah ini juga dalam upaya akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional karena ada lebih dari 170 industri turunan terkait yang akan ikut bergairah seiring dengan meningkatnya kinerja industri properti.
“Kami berharap lebih banyak lagi pasangan muda yang dapat memiliki rumah,” sebutnya.
BNI berhasil melakukan penyerapan FLPP sebanyak 17.045 debitur senilai Rp 1,87 Triliun di tahun 2021. Tahun ini, BNI berkomitmen menyalurkan 22.159 unit.
“Jumlah itu setara Rp 3,25 triliun dengan telah dilaksanakannya penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran KPR Sejahtera BNI FLPP dengan BP TAPERA,” pungkasnya.(kai)