Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Delos Mengatasi Masalah Value Chain dan Supply Chain Petambak Udang dengan AquaLink

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Panen raya adalah waktu yang ditunggu-tunggu petambak udang dalam siklus usaha. Harapannya, dengan jumlah panen yang besar bisa mendapatkan keuntungan tinggi pula.

Penting sekali bagi petambak udang menguasai hal seputar proses value chain dan supply chain. Delos mengantisipasi hal ini dengan salah satu layanan unggulannya yakni AquaLink.

Melalui AquaLink, startup tersebut akan mengkonsolidasikan value chain dari hulu ke hilir. Mulai dari pemilihan bahan baku seperti benur dan pakan, pemrosesan, pemasaran, jalur ekspor, hingga penjualan langsung ke pasar luar negeri. Seperti Jepang dan Amerika, yang tentunya bernilai lebih tinggi.

CEO Delos, Guntur Mallarangeng mengatakan, Delos mampu memberikan solusi berbasis data untuk masalah sehari-hari yang dihadapi petambak udang.

“Sejauh ini Delos telah terbukti berhasil mengoptimalisasikan pengelolaan dan meningkatkan daya guna tambak,” kata Guntur, Rabu (6/7).

Jangkauan tambak DELOS kini semakin luas tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Saat ini, banyak permintaan dari berbagai wilayah agar kami membantu mereka.

Masih ada ribuan hektare tambak potensial yang dapat dikembangkan. “Kami memang ingin mendorong Indonesia untuk sadar bahwa lautan kita yang luas memiliki potensi besar untuk menjadi sumber penggerak ekonomi nasional yang besar dan berkelanjutan,’ ujarnya.

Harga jual udang menjadi tinggi ketika sudah berada di pasar luar negeri.  Hal ini menjadi salah satu alasanpetambak udang juga perlu memperhatikan supply chain atau rantai pasok yang terintegrasi ke pasar luar negeri. Neskipun biaya operasional dan risiko panen tergolong tinggi.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM Tambak Udang, DELOS Mendirikan Institut Maritim

Adanya perubahan kecil dalam kualitas air atau pakan saja dapat berdampak besar pada hasil panen. DELOS, yang mampu menghasilkan produktivitas panen 2-3 kali rata-rata industri.

Dapat memberikan solusi kepada tantangan tersebut dengan mengimplementasikan sistem pengelolaan tambak modern dan solusi rantai pasokan untuk meningkatkan produktivitas.

Selain produktivitas, rantai pasok (supply chain) terintegrasi ke pasar luar negeri masih menjadi masalah mendasar bagi industri akuakultur Indonesia.

AquaLink sebagai sebuah produk integrasi supply chain, menghubungkan petambak udang dengan rantai pasokan dunia. Ini untuk memfasilitasi penjualan hasil panen dengan harga dan sistem pembayaran yang terbaik.

Guntur menambahkan, Indonesia dapat bersaing di industri makanan laut internasional.  Asalkan petambak udang di Indonesia sudah dapat mengkonsolidasikan mulai dari proses awal, pemilihan benur, pakan, dan panen yang baik, serta pengemasan hingga ekspor ke Amerika dan Eropa.

AquaLink sendiri merupakan salah satu fasilitasDELOS, selain AquaHero.  AquaLink san bagian dari strategi DELOS untuk memacu pertumbuhan industri akuakultur dan memulai “Revolusi Biru” di Indonesia. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER