Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

BNI Gunakan Tujuh Strategi untuk Transformasi 2023

BACA JUGA




Fintechnesia | PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen untuk terus mempertahankan kinerja yang positif dan berkelanjutan sehingga memberikan value yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, terdapat tujuh kebijakan strategis yang akan menjadi fokus pada 2023.

“Dengan berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis tersebut, kami percaya dan optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2023 ini, khususnya kondisi di Indonesia yang jauh lebih baik dibanding negara-negara lain,” katanya.

Okki menyebutkan, strategi pertama yang dilakukan adalah dengan mengembangkan solusi transaksi dan ekosistem dalam memenuhi kebutuhan nasabah.

Baca juga: Bank Mandiri Catat Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19 Melandai, Tinggal Rp35,9 Triliun

Kedua, mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital melalui data driven berbasis analytics, customer experience, dan perluasan partnership.

Ketiga, BNI fokus pada peningkatan penghimpunan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) dan pendapatan berbasis biaya atau Fee Based Income (FBI) yang berkelanjutan.

Keempat, BNI meningkatkan ekspansi bisnis pada corporate top tier serta sektor prioritas, value chain, dan cross selling dengan mengutamakan budaya risiko.

Kelima, perseroan melanjutkan Transformasi Human Capital, Culture, dan Operasional sehingga lebih tangkas dan sesuai jalur dalam mendukung bisnis perseroan.

Baca juga: Tahun 2023, Kaspersky Memandang, Masalah Privasi Masih Dihadapi Masyarakat

Keenam, perseroan memperkuat jaringan bisnis internasional dalam mendukung penetrasi pasar global.

Ketujuh, BNI mengoptimalisasi sinergi BNI Grup dalam memperkuat posisi perusahaan anak.

Adapun, harga saham BNI di akhir 2022 tercatat meningkat 36,7 persen year on year (YoY), jauh lebih tinggi dari peningkatan harga saham LQ-45 yang sebesar 0,7 persen YoY.

Pertumbuhan tersebut terlepas dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak cukup fluktuatif di tahun 2022 serta diwarnai dinamika kondisi geopolitik, harga komoditas, dan kebijakan moneter bank-bank sentral dunia dalam melakukan penyesuaian suku bunga (rate adjustment).

Baca juga: Bank BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 1,78 Triliun di 2022, Terbaik Sepanjang Sejarah

“Kami melihat banyak peluang di tahun 2023 yang dapat kami tangkap.”

“Untuk itu, upaya transformasi perusahaan di tahun ini akan tetap berlanjut dalam memenuhi kebutuhan nasabah,” pungkasnya. (aang)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER