Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Akuisisi Tower Indosat Ooredoo Hutchison, Perkokoh Mitratel Sebagai Independen Tower Provider

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memperkuat bisnis menara telekomunikasi melalui anak perusahaannya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel). Kali ini dengan perjanjian penjualan bersyarat atau conditional sales purchase agreement sebanyak 997 menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

Aksi korporasi ini menambah aset dan tenant Mitratel dari IOH dan penyewa menara dari mitra bisnis lain. Transaksi antara Mitratel dan IOH diproyeksikan rampung pada kuartal I 2023.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan, kolaborasi ini dapat memperkuat dan memantapkan posisi Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara yang independent dan terpercaya.

“Penambahan sebanyak 997 menara telekomunikasi ini memperkuat ekosistem Mitratel di bisnis menara telekomunikasi dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi. Tidak kalah pentingnya, bahwa akuisisi juga merupakan penegasan bahwa Mitratel adalah perusahaan penyedia Menara yang independent dan sangat dipercaya oleh operator seluler di Indonesia,” ujar Teddy – sapaan Thedorus, Selasa (21/2).

Pada tahun 2022, Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi sebanyak 6.088 unit dan 6.012 kilometer (km) fiber optic. Akuisisi ini usaha Mitratel untuk memantapkan posisi sebagai konsolidator infrastruktur telekomunikasi (menara dan fiber) utama di Indonesia.

Baca juga: Bank Muamalat Kucurkan Pembiayaan Sindikasi ke Mitratel 

Sejalan dengan akuisisi menara, Mitratel juga menjalankan program peningkatan tenancy ratio melalui penyediaan konektivitas berkapasitas tinggi dengan penggelaran fiber optic dan layanan satelit, serta penyediaan daya (power to tower) yang akan memberikan dukungan penuh kepada operator telekomunikasi.

Ke depan, Mitratel optimistis, pendapatan akan umbuh di atas rata-rata industri dengan adanya aksi korporasi akusisi ini, dibarengi dengan peningkatan tenancy ratio. Perseroan juga meyakini tingkat profitabilitas yaitu margin EBITDA kian meningkat seiring peluang pertumbuhan kolokasi menara.

Secara konsolidasi, Mitratel pada sembilan bulan pertama 2022 mencetak margin EBITDA sebesar 78,5%. Meningkat dari sebesar 75,7% pada tahun sebelumnya. Bahkan margin EBITDA dari segmen penyewaan menara telekomunikasi tercatat sebesar 85.2%.

Akuisisi ini merupakan kesempatan yang baik untuk mendapatkan ratusan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi strategis dalam rentang waktu yang cukup singkat yang tidak dapat dicapai dengan pengembangan organik.

“Fokus Mitratel bergerak untuk meningkatkan fundamental melalui monetisasi aset. Mitratel sebagai Tower Provider akan terus agresif memonetisasi asetnya sehingga membuka peluang pertumbuhan bisnis di masa mendatang,” terang Teddy. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER