Sabtu, 27 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Indonesia Re Adakan Konferensi Internasional, Perkuat Kolaborasi Industri dan Ekosistem

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re memperkuat peran sebagai center of knowledge industri asuransi di Indonesia. Kali ini, dengan menyelenggarakan Indonesia Re International Conference 2023. Melalui kegiatan internasional bertajuk Indonesia Re International Conference (IIC) 2023.

Pada acara 4-5 Juli 2023 itu, Indonesia Re membuka ruang diskusi mengenai terciptanya sustainability di industri asuransi dan reasuransi. Acara ini menjadi momentum yang sangat baik untuk meningkatkan kolaborasi antar lintas ekosistem. Tidak terbatas pada pelaku industri asuransi dan reasuransi baik lokal maupun global, perbankan, pemerintahan dan ilmuwan. 

Dihari kedua Indonesia Re International Conference 2023, Indonesia Re menutup rangkaian acara dengan menyelenggarakan awarding night yang dinamakan Indonesia Re Award 2023.

Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu mengatakan, Indonesia Re Award 2023 adalah salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan kepada mitra bisnis yang merupakan perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia. Secara bersama-sama dengan Indonesia Re berkontribusi dalam pengembangan industri asuransi dan khususnya reasuransi di Indonesia.

Di hari kedua IIC 2023 mendiskusikan tentang industri perasuransian yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Sari sisi manajemen resiko, perusahaan asuransi akan mereasuransikan kembali setiap produk jika sudah melebihi batas kapasitasnya sendiri.

Hal ini membuat industri perasuransian, khususnya reasuransi, harus memperkuat permodalan mereka. Serta kerjasamanya dengan perusahaan sejenis agar tercipta system ability yang dapat mewujudkan industri perasuransian berkelanjutan.

Untuk menciptakan system ability itu sendiri harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Di antaranya dari sisi tata keuangan, bisnis, teknologi, dan manusianya.

Delil Khairat, Direktur Teknik Operasi menambahkan. pada tahun 2024, upaya iru untuk menarik investor atau strategic investor yang akan memberikan modal kepada perusahaan Indonesia Re.

Hal ini akan memperkuat Indonesia Re secara keseluruhan dan memungkinkan untuk berkembang di pasar internasional dengan mengambil risiko di luar negeri serta mengelola premi dari dalam dan luar negeri.

Dengan demikian, ini akan memberikan dua manfaat penting. Yaitu memperkuat Indonesia Re dan industri asuransi secara keseluruhan melalui diversifikasi portofolio.

“Selain itu, juga akan berkontribusi pada perbaikan neraca perdagangan sektor industri asuransi dengan mengurangi ketidakseimbangan negatif dan membagi risiko dengan pasar internasional,” kata Delil, Rabu (5/7).  

Baca juga: Industri Reasuransi Soroti Masalah Treaty dan Hardening Market 

Riyatno, Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal Kementerian Investasi mengatakan, ada dua hal yang menjadi fokus. Yaitu reformasi kebijakan dan investasi di Indonesia dan peran asuransi dalam menjamin keberlangsungan kegiatan ekonomi.

Hal ini menjadi penting untuk dibahas karena meskipun Indonesia telah memasuki fase pasca pandemi, potensi resiko dan tantangan ekonomi kedepan akan semakin berat.

Pembiayaan proyek investasi khususnya proyek-proyek infrastruktur dan hilirisasi yang umumnya memakan jangka waktu yang panjang membuat hedging sangat diperlukan dalam pendanaan infrastruktur. Selain itu, hedging dalam investasi pun dapat memitigasi resiko atas potensi kerugian investasi yang lebih besar yang timbul akibat ketidakpastian dimasa depan.

“Dengan adanya kebutuhan akan hedging dalam bidang investasi ini membuat industri perasuransian berperan penting dalam manajemen risiko berinvestasi perusahaan. Yakni memberikan layanan/produk perlindungan resiko sehingga mampu mendukung pertumbuhan investasi dan ekonomi di Indonesia,” ujar Riyatno.

Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, OJK mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperkuat industri perasuransian.

Selama tahun 2023, kinerja ekonomi nasional menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Meski demikian, terjadi kontraksi dalam akumulasi premi asuransi pada periode Januari-Mei 2023 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Untuk itu, keberadaan sektor asuransi yang sehat, kuat, dan tumbuh berkelanjutan menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Terbukti pula bahwa di negara maju, industri asuransi berkembang pesat, menunjukkan adanya kaitan antara negara maju dan tingkat pertumbuhan asuransi di negara tersebut.

“Melalui reasuransi, perusahaan asuransi dapat menjaga kinerja keuangan dan solvabilitas mereka dari dampak volatilitas klaim yang besar, memaksimalkan kapasitas permodalan dan kemampuan menerima risiko, serta menyediakan backup untuk mengelola risiko bencana,” papar Ogi. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER