Sabtu, 27 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Program Mandiri Sahabatku Lahirkan Wirausaha Potensial Dari Pekerja Migran Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Mandiri terus mendorong para pekerja migran Indonesia (PMI) naik kelas menjadi wirausaha dalam mewujudkan kemandirian ekonomi. Bank Mandiri memiliki program pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan bertajuk Mandiri Sahabatku.

Program ini sejalan dengan konsistensi Bank Mandiri menerapkan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG), Juga upaya mencapai poin ke delapan Sustainable Development Goals (SDGs) terkait meningkatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif, dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak untuk semua.

Program yang berangkat dengan semangat “Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri” ini kembali digelar di beberapa negara. Dalam rentang waktu 2022-2023, telah dilakukan pelatihan secara online dan offline dengan total partisipan 2.312 PMI yang tersebar di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan penutupan di Hong Kong.

“Kegiatan ini memiliki serangkaian program mulai dari pembekalan dasar finansial, pembinaan keuangan pribadi, hingga pembinaan dan pelatihan terkait kewirausahaan untuk PMI yang hendak membuka usaha ataupun yang sudah punya usaha,” ujar Direktur Utama, Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Ahad (9/7).

Program pendampingan kewirausahaan PMI ini diakhiri dengan beberapa kompetisi. Hasilnya, lima PMI tampil sebagai jawara di dua kategori berbeda serta berhasil memperoleh pendanaan dari Bank Mandiri senilai total HK$ 9.000.

Baca juga: Terus Menerapkan ESG, Bank Mandiri Perbesar Portofolio Hijau

Pada kategori Bisnis Masa Depan, Samiati (PMI asal Malang) berhasil memperoleh pendanaan HK$ 2.500, disusul oleh Tutik Suluyah (PMI asal Ponorogo) dengan pendanaan HK$ 1.500 dan Tumisih (PMI asal Grobogan Jawa Tengah) di posisi ketiga dengan pendanaan HK$ 1.000.

Sedangkan di kategori Pecah Telor, Carini (PMI asal Cirebon) berhasil menjadi juara pertama dengan berhak mendapatkan pendanaan HK$ 2.500 dan Nurkayati (PMI asal Kediri) pada posisi kedua mendapatkan pendanaan sebesar HK$ 1.500.

Khusus pada kategori Bisnis Masa Depan, PMI diminta untuk menyusun rencana memulai usaha setelah kembali ke Indonesia secara realistis. Aspek penilaian pada peluang usaha, inovasi usaha, dan komitmen.

Sementara di kategori Pecah Telur, PMI diminta menunjukkan keterampilan untuk menjual barang apapun dengan modal HK$ 100 sesuai ketentuan yang berlaku. Penilaiannya meliputi barang yang dijual, strategi penjualan, durasi penjualan, dan keuntungan penjualan.

Ada juga kategori Best Boss untuk mengapresiasi Majikan PMI di Hongkong yang telah memperlakukan PMI dengan baik dan mendukung PMI tersebut mengikuti program MS. Pemenangnya ialah Heni Hardiya, Poniati, dan Siti Nurhalimah masing-masing mendapatkan hadiah senilai HK$ 1.500.

Menurut Darmawan, pendanaan ini bisa menjadi motivasi bagi PMI ]] terus mengembangkan skill kewirausahaannya. Juga bukti bahwa PMI mampu meluncurkan bisnis sendiri, menghasilkan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan.

Sejak 2011 hingga saat ini, program tahunan Mandiri Sahabatku merangkul lebih dari 17.000 PMI di Malaysia, Singapura, Hongkong, Korea Selatan, Jepang dan Timur Tengah. Harapannya, program ini bisa menjadi bekal bagi PMI ketika kembali ke Tanah Air dan mampu menjadi wirausaha yang kreatif, tangguh serta mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas.

Bank Mandiri juga memperkenalkan fitur Livin’ by Mandiri kepada PMI yang berada di luar negeri. Super app milik Bank Mandiri tersebut dapat digunakan oleh nasabah dan calon nasabah yang berada di luar negeri hanya dengan menggunakan nomor SIM Card negara setempat.

Pengenalan fitur terbaru yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Livin’ Around the World ini sebelumnya juga telah diselenggarakan di beberapa negara seperti London, Singapura, Uni Emirat Arab dan kini Hong Kong.

Hasilnya, layanan pembukaan rekening di mancanegara pada Livin’ by Mandiri terus menunjukan kenaikan. Tercatat, rekening dengan nomor luar negeri tumbuh 4 kali lipat dalam enam bulan terakhir. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER