Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Volta Indonesia dan MCAS Group Akselerasi Kendaraan Listrik Bersama Microsoft dengan Generative AI

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Transisi dari energi berbasis fosil menuju energi berkelanjutan semakin marak. Indonesia sendiri telah mencanangkan strategi emisi net-zero 2060.

Data menunjukkan, jika 90% masyarakat beralih ke motor listrik bertenaga baterai pada tahun 2030, maka emisi karbon dapat berkurang sebesar 11 miliar ton hingga 2050. Itulah sebabnya, Pemerintah Indonesia telah menargetkan penggunaan 2 juta motor listrik pada tahun 2025 mendatang.

“Statistik menunjukkan bahwa sekitar 85% rumah tangga di Indonesia setidaknya memiliki satu sepeda motor. Sayangnya, baru sedikit motor yang merupakan motor listrik. Situasi ini lah yang mendorong Volta, member PT M Cash Integrasi Tbk (IDX: MCAS), sekaligus anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (IDX: NFCX), berpartisipasi meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat Indonesia melalui kendaraan ramah lingkungan,” ujar Iwan Suryaputra, CEO Volta Indonesia, belum lam ini.

Sebagai produsen motor listrik asli Semarang yang merupakan anggota Microsoft Entrepreneurship for Positive Impacts, Volta terus berupaya meningkatkan pengalaman berkendara menggunakan motor listrik secara mudah dan menyenangkan.

Salah satunya menghadirkan VoltaChat. Ini adalah chatbot yang dapat membantu pengguna ataupun calon pengguna Volta mempelajari berbagai macam produk Volta secara interaktif. Selain itu menemukan rekomendasi produk Volta yang paling cocok bagi mereka dengan membandingkan spesifikasi dan harga, mencari stasiun penukaran baterai dan pengisian daya yang paling dekat dengan posisi pengendara, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Kerjasama dengan Motor Listrik Volta, Telkomsel Tebar Kuota 

Chatbot memungkinkan pengguna untuk memakai bahasa sehari-hari dalam bertanya ataupun meminta rekomendasi. Hal tersebut dapat menghemat waktu dan meningkatkan kemudahan pengguna saat berkenalan dengan Volta dan memperdalam pengetahuan mengenai Volta.

Suryandy Jahja, Managing Director PT M Cash Integrasi Tbk mengatakan, selain untuk eksternal, penggunaan Azure Open AI Service juga membantu meningkatkan produktivitas tim internal Volta. Melalui data interaksi yang kami pelajari, proses, dan lindungi secara aman di ekosistem cloud Azure milik Volta, pihaknya dapat mengenali audience external dengan lebih baik.

“Misalnya, hal-hal apa saja yang ternyata paling ingin mereka ketahui tentang Volta, lokasi pengisian daya mana yang paling banyak dicari, dan masih banyak lagi. Kami berharap dapat terus mengembangkan bisnis kami dengan lebih baik lagi, dan mendukung pengendara agar bisa berkendara lebih jauh dan cepat bersama Volta,” terang Suryandy.

Saat ini, Volta memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) lebih dari 40%. Volta menawarkan dua jenis kendaraan listrik, yaitu roda 2 dan roda 3, dengan model 401, Virgo, dan Mandala sebagai produk unggulan.

Adapun motor-motor listrik Volta dilengkapi dengan fitur modern seperti LED digital speedometer, tombol percepatan, dan tombol parkir untuk menambah kenyamanan saat berkendara, serta slot baterai LifePO4 yang dapat di-upgrade sampai dengan 180 km. Tidak hanya itu, setiap kendaraan Volta juga dilengkapi dengan sistem Internet of Things (IoT) yang terintegrasi dengan aplikasi. Ini memungkinkan pengendara mengelola kendaraan mereka serta melakukan monitoring baterai secara real-time, sehingga pengalaman berkendara menjadi lebih berkualitas.

“Memanfaatkan kemajuan teknologi Generative AI, berikutnya kami berencana untuk mengintegrasikan kemampuan Azure OpenAI Service ke dalam sistem IoT kami,” lanjut Jahja.

Fiki Setiyono, Azure Business Group Lead Microsoft Indonesia mengatakan, sejalan komitmen Microsoft untuk menjadi carbon negative pada tahun 2030, pihaknya menyambut baik komitmen Volta untuk mendorong 100% kendaraan hijau di Indonesia.

“Kami percaya, inovasi Volta mampu memberikan tidak hanya dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia,” tegasnya.

Sebagai sebuah bisnis, Microsoft sendiri telah mengalami penurunan emisi sebesar 0,5% pada tahun 2022. Angka tersebut hasil dari pengurangan emisi pada kegiatan operasional langsung Microsoft, terutama Cakupan 1 dan 2, yakni sebesar 22,7%.

Hasil positif Microsoft di tahun 2022 Berkat peningkatan operasional perusahaan, pengukuran berbasis telemetri perangkat secara real-time, investasi energi terbarukan, pembelian bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF), serta pengadaan sertifikat energi terbantukan (REC) yang tidak dibundel. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER