Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Reku Mengantongi Persetujuan Staking dari Bappebti

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Reku, platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia, resmi menjadi platform pertama yang mendapatkan persetujuan tertulis menjalankan staking dari Badan Pengawas Perdagangan Komoditas dan Berjangka (Bappebti).

Dengan staking, investor menyimpan aset mereka ke dompet digital untuk mendukung proses validasi traksaksi sebuah jaringan proof-of-stake (PoS). Secara sederhana, konsep staking mirip dengan deposito, yakni aset investor akan dikunci pada periode waktu tertentu.

Legalitas ini memastikan kepada pengguna, aset kripto yang mereka stake di Reku benar-benar di-stake di blockchain. Regulator dapat mengevaluasi, melakukan audit, dan melakukan pengawasan sistem yang dimiliki Reku secara ketat untuk memastikan para staker di Reku terhindar dari risiko penyalahgunaan dana.

Pilihan berinvestasi dengan cara staking ini dapat menguntungkan pengguna lantaran bisa mendapatkan rewards sebagai imbal atas partisipasi mereka dalam perkembangan blockchain. Dalam staking, rewards y berupa koin dari jaringan blockchain yang didapatkan dari block reward dan atau pendapatan jaringan.

Baca juga: Menggandeng Maudy Ayunda untuk Rebranding, Reku Luncurkan Fitur Staking 

Di Reku, terdapat setidaknya lima koin berbeda yang bisa di-staking dengan rewards hingga 12,5% per tahun. Mulai dari Cardano (ADA), Ethereum (ETH), Polygon (MATIC), Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Tezos (XTZ).

Investasi staking kripto tidak hanya mendapatkan rewards, juga keuntungan yang didapat saat terjadi kenaikan harga per koin. Investasi di staking ini bisa menjadi pilihan yang cocok. Staking di Reku terbilang fleksibel karena bisa stake dan unstake kapan saja tanpa jumlah minimum.

“Dukungan ini tidak hanya terpajang dalam bentuk tulisan di Surat Keputusan, namun Reku berkomitmen untuk terus berinovasi demi kemajuan investor di Indonesia dan tetap menjunjung tinggi kepatuhan pada peraturan yang ada,” kata Robby, CCO dan Co-Founder Reku, belum lama ini.

Untuk menjaga kredibilitas, Reku secara konsisten mengirimkan laporan kepada Bappebti setiap hari. Reku juga memberikan transparansi di mana transaksi para pengguna dapat terlihat di blockchain melalui wallet address Reku (publicly verifiable by the users).

Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi menambahkan, seleksi yang ketat perlu dilakukan sebelum mendapatkan keputusan kepala Bappebti untuk menerbitkan surat persetujuan penambahan ruang lingkup calon pedagang aset kripto.

“Maka, penting untuk produk staking untuk diberlakukan standarisasi demi menjamin keamanan investor kripto di Indonesia,” kata Tirta. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER