Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Merah Putih Fund Gaet Dana Kelolaan Awal Rp 4,3 Triliun dari Lima Modal Ventura BUMN

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Kompak. Lima corporate venture capital BUMN, yaitu Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures dari Telkom Group, BRI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) dan BNI Ventures menandatangani perjanjian partisipasi Merah Putih Fund (MPF) hari ini.

Tujuannya, mendukung perkembangan teknologi dan industri modal ventura di Indonesia.

Melalui penandatanganan ini, lima modal ventura BUMN bersinergi menghimpun dana kelola awal untuk Merah Putih Fund yang berfokus pada para soonicorns (soon to be unicorns). Jumlahnya sebesar US$ 300 juta atau setara Rp 4,3 triliun.

MPF akan berperan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Serta mendorong para startups soonicorns yang berpotensi menjadi unicorns untuk tumbuh dan berkontribusi bagi Indonesia. 

MPF memberikan alternatif pendanaan startup tahap akhir. Terutama startup yang siap melakukan ekspansi sebelum mencapai valuasi miliaran dollar AS atau startup growth stage dengan valuasi melebihi US$ 100 juta.

MPF memiliki tiga kriteria utama. Seluruh tim pendiri adalah warga negara Indonesia, kehadiran operasional yang signifikan di Indonesia.

“Memiliki rencana exit – meskipun tidak terbatas pada – melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau bursa regional, hingga membuka potensi merger dan akuisisi dengan swasta nasional,” kata Eddi Danusaputro, Ketua PMO Merah Putih Fund sekaligus CEO dari BNI Ventures, Senin (4/9).

Baca juga: Jamdatun Resmikan Kerja Sama dengan Merah Putih Fund untuk Pendampingan Hukum Pengelolaan Modal Ventura

CEO MDI Ventures, Donald Wihardja menyampaikan, kehadiran MPF menekankan pada peran strategis dalam menjembatani antara startup dengan korporasi melalui kegiatan sinergi. Khususnya dengan ekosistem bisnis terbesar di Indonesia yaitu ekosistem BUMN.

MPF tidak hanya menjadi dana kelolaan, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendorong percepatan digital dan menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif di Indonesia.

Seiring pendanaan ini, investor strategis dan BUMN tambahan diperkirakan akan bergabung pada penutupan kedua, diikuti dengan penutupan ketiga, yang akan membuka pintu bagi partisipasi sektor swasta.

CIO Mandiri Capital Indonesia, Dennis Pratistha menyampaikan, MPF berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian BUMN, OJK, Amvesindo, BPK RI dan Jamdatun.

MPF menjalin kerja sama pendampingan hukum dengan Jamdatun terkait pengelolaan aset BUMN, dalam hal ini Dana Ventura Merah Putih Fund.

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kegiatan MPF. Sehingga dapat membangun kepercayaan publik, investor, dan pemangku kepentingan terkait.

“Pada akhirnya, hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis MPF dan startup yang dikelola MPF,” kata Dennis.

MPF merupakan inisiatif strategis lembaga pendanaan gabungan BUMN untuk perusahaan rintisan (startup) yang mendapat dukungan penuh dari Menteri BUMN, Erick Thohir dan diresmikan Presiden Indonesia Joko Widodo pada tanggal 17 Desember 2021 lalu.

MPF endapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 18 Juli 2022. Harapannya MPF dapat menjadi platform untuk mendukung akselerasi startup lokal yang berpotensi menjadi unicorn melalui kolaborasi bisnis dan modal, dan juga membangun sinergi potensi solusi digital di berbagai sektor. (alo)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER