Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

RUPSLB Menyetujui Stock Split, Begini Target Bank BNI

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Akhirnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BBNI menyetujui pemecahan saham beredar atau stock split dengan rasio 1:2.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar menjelaskan, pelaksanaan stock split adalah komitmen bank BUMN ini terus berpartisipasi mendorong perkembangan pasar modal di Tanah Air. Melalui aksi korporasi itu, likuiditas saham BNI diharapkan semakin meningkat dan dapat menarik minat investor ritel, khususnya investor muda.

“Saat ini, kami melihat saham BBNI masih menjadi pilihan investasi yang layak, karena dari segi valuasi, rasio price to book value (PBV) Bank BNI masih berada di kisaran 1,2 kali. Sangat menarikdibandingkanperusahaan perbankan lain yang PBV-nya sudah melebihi 2 kali,” ujar Royke, pekan lalu. 

Dengan stock split, saham BNI dapat lebih aktif, dan frekuensi transaksi di pasar saham akan meningkat. Di samping itu, para investor akan mendapatkan manfaat karena harga saham BNI menjadi lebih terjangkau, dan porsi kepemilikan saham menjadi lebih besar.

Baca juga: RUPSLB Bank BNI Menyetujui Stock Split

Menurut dia, PBV BNI saat ini masih di bawah rata-rata 10 tahun terakhir, yang mencapai 1,4 kali. Maka, saham BNI saat ini masih dihargai lebih rendah dari seharusnya. Sementara itu, program transformasi yang berorientasi pada penguatan fundamental terus berjalan dan memberikan dampak positif.

Pada Juni 2023, perseroan mencatat ROE sebesar 15,3%. Perseroan memiliki target menengah jangka panjang untuk mencapai ROE sebesar 18% pada tahun 2025, sehingga PBV memiliki potensi untuk terus meningkat ke depan.

Saat ini, konsensus analis di pasar modal menetapkan fair value saham BNI sebesar Rp 11.393 per saham. Setara dengan market cap sebesar Rp 212,5 triliun atau tumbuh 20% dari market cap BNI saat ini yang mencapai Rp 176,7 triliun.

Melalui langkah stock split ini, BNI berharap demand atas saham akan meningkat seiring dengan pertumbuhan basis investor yang lebih luas. Sehingga perdagangan saham perseroan lebih aktif. (jun)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER