Senin, 29 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bikin Kaget, BI Memutuskan Kenaikan Suku Bunga Acuan Menjadi 6%, Ini Pertimbangannya

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Di luar dugaan. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memutuskan menaikkan suku bunga acuan pada Kamis (19/10). BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) naik sebesar 25 bps menjadi 6%, suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 5,25%, dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 6,75%. 

Perry mengungkapkan, ada lima dinamika yang membuat BI perlu menyikapinya dengan mengubah arah kebijakan. “Dinamika global sangat cepat dan tidak bisa diprediksi. RDG bulan lalu kami sampaikan dengan informasi terbaru pada saat itu tapi kemudian perubahan cepat,” kata Perry, Kamis (19/10).

Pertama, pertumbuhan ekonomi global akan melambat dengan divergensi pertumbuhan antar negara yang melebar. Dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini sebesar 2,9% dan tahun depan hanya 2,8%

Kedua, tensi ketegangan geopolitik saat ini juga meningkat. “Ketegangan geopolitik ini menyebabkan harga minyak sudah naik, harga pangan tetap tinggi, dan karenanya akan memperlambat penurunan inflasi global,”terang Perry.

Baca juga: Menyusul The Fed, Bank Indonesia Juga Menahan Suku Bunga

Ketiga, suku bunga di negara maju termasuk fed funds rate (FFR) masih akan higher for longer. Perry menegaskan, BI menakar ada probabilitas sekitar 40% FFR akan naik pada Desember 2023 dan ketidakpastian tinggi.

Keempat yaitu kenaikan suku bunga global tidak hanya dalam jangka pendek. Perry mengatakan, suku bunga yield US treasury saat ini sekitar 5,2% yang 10 tahun lalu hanya 4,6 persen.

Terakhir, yakni dinamika global yang berkaitan dengan implikasi naiknya suku bunga yield US treasury. Hal itu berdampak kepada aliran modal dari negara emerging market. (alo)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER