Sabtu, 27 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Lakukan Business Refocussing, Bank Muamalat Fokus Garap Ritel Konsumer

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Muamalat menjalankan strategi business refocusing dengan fokus pada segmen ritel konsumer. Segmen tersebut lebih sesuai dengan kompetensi pionir bank syariah di Tanah Air ini.

Direktur Utama Bank Muamalat, Indra Falatehan mengatakan, saat ini porsi
pembiayaan di segmen korporasi dan SME masih mendominasi. Namun di tahun ini
Bank Muamalat mulai menggeser fokus penyaluran pembiayaan ke ritel konsumer.

“Saat ini porsi bisnis di korporasi mayoritas. Tapi mulai tahun ini kami switch ke ritel, terutama konsumer. Segmen korporasi menjadi entry gate. Kami akan fokus ke pertumbuhan bisnis sehat dan menghasilkan keuntungan berkesinambungan. Caranya dengan business refocussing. Artinya, akan fokus pada segmen kami
memiliki kompetensi di dalamnya yaitu ritel konsumer,” ujarnya, pekan lalu.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, Bank Muamalat berupaya meningkatkan
semua aspek layanan. Mulai proses pengajuan pembiayaan yang mudah,
service level agreement (SLA) yang cepat dan tentunya margin yang sangat
menarik.

Jaringan dan distribusi Bank Muamalat juga diselaraskan dengan strategi ritelisasi
melalui konversi 27 kantor kas di beberapa wilayah menjadi Kantor Cabang
Pembantu (KCP). Bank Muamalat akan memiliki 235 jaringan kantor cabang di berbagai wilayah Indonesia yang akan fokus pada penyaluran pembiayaan atau financing.

Baca juga: Bank Muamalat Mendorong Pertumbuhan Pembiayaan Properti dengan KPR Hijrah Baitullah

Menurut Indra, bank pertama murni syariah ini juga menggenjot penyaluran
pembiayaan kepemilikan rumah (KPR), multiguna, hingga pembiayaan kepada
Aparatur Sipil Negara (ASN) pasca ditunjuknya Bank Muamalat sebagai Bank
Penyalur Gaji (BPG) bagi ASN di lingkup instansi milik negara.

Indra juga melihat peluang untuk memberikan fasilitas dan layanan perbankan syariah ke para pensiunan ASN. “Oleh karena itu, saat ini kami tengah menjajaki kerja sama dengan PT Taspen (Persero) masuk ke segmen tersebut,” imbuhnya.

Bentuk keseriusan Bank Muamalat merealisasikan business refocussing
tercermin juga melalui Muamalat Associate Program (MAP), sebuah trainee program yang diinisiasi khusus untuk segmentasi konsumer. Selain itu, bank yang beroperasi sejak tahun 1992 ini juga melakukan shifting dan reskilling karyawan kantor pusat

Bank Muamalat menjadi Relationship Manager (RM) untuk melayani nasabah
konsumer. Bank Muamalat juga menerapkan strategi ritelisasi pada akuisisi pendanaan atau funding melalui keunggulan digital platform Bank Muamalat
seperti Muamalat Digital Islamic Network (MDIN) dan Cash Management System
(MADINA).

Didukung berbagai program akuisisi pendanaan ritel yang diharapkan akan semakin memperkuat likuiditas Bank Muamalat. Melalui strategi bisnis tersebut, pembiayaan Bank Muamalat ditargetkan tumbuh di atas 40% dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh di atas 20% pada akhir 2023. Total aset Bank Muamalat diharapkan tumbuh di atas 15%. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER