Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Laba Kuartal III-2023 Pertamina Geothermal Energy Sentuh US$ 133,4 Juta, Lewati Laba Tahun 2022

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) kembali menorehkan pencapaian positif. Pada kuartal III-2023 laba emiten berkode saham PGEO itu melampaui raihan laba sepanjang tahun 2022 yang pada saat itu mencapai US$ 127,3 juta.

Pada laporan kuartal III-2023, PGE membukukan kenaikan laba bersih sebesar 19,7% year-on-year. Yakni dari US$ 111,4 juta menjadi US$ 133,4 juta atau Rp 2,06 triliun (kurs Rp 15.487 per 30 September 2023).

Dari sisi pendapatan usaha, emiten panas bumi milik pemerintah ini mencatatkan peningkatan dari US$ 287,4 juta menjadi US$ 308,9 juta atau Rp 4,7 triliun year-on-year.

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Nelwin Aldriansyah mengatakan, pencapaian ini menunjukkan, PGE telah berhasil mengelola keuangan dengan baik. “Selain itu juga PGE telah mampu meningkatkan kinerja operasional dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya, Sabtu (28/10).

Pada kuartal-III 2023 ini, PGE juga sudah membukukan pendapatan kredit karbon sebesar US$ 732.000 atau Rp 11,3 miliar yang merupakan pendapatan perdana dari bursa karbon Indonesia. 

Baca juga: Harga Saham PGEO Berpotensi Melejit, Ini Rekomendasi Analis Saham

Nelwin mengatakan capaian ini telah membuat PGE berada di posisi keuangan solid untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat debt to equity ratio (DER) yang kuat, yaitu di 36,8%

“Dengan tingkat DER yang baik ini menjadi sinyal positif bagi kami untuk membuka peluang ekspansi usaha melalui pendanaan pihak ketiga,” ujar Nelwin. Liabilitas turun dari US$ 1,22 juta menjadi US$ 960.000 atau Rp 14,8 miliar.

Dari seluruh area, sampai dengan kuartal III-2023 pendapatan PGE Area Kamojang menyumbang pendapatan terbesar, senilai US$ 109,6 juta atau Rp 1,6 triliun. Kemudian menyusul PGE Area Ulubelu senilai USD 86,1 juta atau Rp 1,3 triliun

Perseroan aktif melakukan kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Di antaranya PT Jasa Daya Chevron (Chevron) dalam pengembangan Way Ratai, Africa Geothermal International Limited (AGIL) untuk mengembangkan potensi panas bumi pada konsesi Longonot di Kenya, serta Geothermal Development Company (GDC). (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER