Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Inovasi dan Kolaborasi Jadi Kunci Pertumbuhan Bank Jago

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Jago menggelar paparan publik (public expose) terkait kinerja kuartal III-2023. Manajemen Bank Jago memaparkan pencapaian perusahaan dan bentuk kolaborasi sebagai bentuk transparansi dan edukasi kepada publik.

“Inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital masih menjadi motor utama Bank
Jago,” kata Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, pekan lalu.

Bank Jago konsisten berkolaborasi dengan mitra strategis. Seperti ekosistem GoTo yang terdiri dari Gojek, GoPay, dan Tokopedia serta ekosistem keuangan digital Bibit dan Stockbit.

Kolaborasi ini menjadi pintu masuk masyarakat mengakses produk dan layanan
perbankan. Terbaru, Bank Jago berkolaborasi dengan GoTo Financial dalam bentuk GoPay Tabungan by Jago.

Ini produk kolaborasi antara bank dan perusahaan financial technology (fintech) pertama di Indonesia yang menggabungkan layanan uang elektronik (electronic
money
) yang simpel dengan keunggulan bank.

Jika sebelumnya hanya sebagai layanan pembayaran, kini GoPay dapat digunakan untuk menabung, transfer, dan melakukan pembayaran transaksi sehari-hari.
Produk rekening tabungan dari Bank Jago ini bisa diakses langsung melalui Aplikasi GoPay dan Gojek.

Baca juga: Kuartal III 2023, Bank Jago Mencetak Laba Bersih Rp 50 Miliar Naik 24%

Pada akhir Oktober 2023 jumlah nasabah Bank Jago mencapai 9,6 juta. Termasuk 7,6 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertumbuh dibandingkan akhir 2022 yang mencapai 5,1 juta nasabah.

Hingga akhir kuartal III-2023, Bank Jago melanjutkan kinerja positif. Dana pihak
ketiga (DPK) Bank Jago mencapai Rp 10,3 triliun. Tumbuh 41% dibandingkan DPK per akhir kuartal III-2022 yang sebesar Rp 7,3 triliun.

Current account savings account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 73%. Sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 27%.

Bank Jago membukukan penyaluran kredit Rp 10,9 triliun atau tumbuh 33%
dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 8,2 triliun. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,2%. Dalam penyaluran kredit, Bank Jago masih mengutamakan kolaborasi dengan berbagai mitra.

Secara kumulatif, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih (net profit after tax) sebesar Rp 50 miliar. Meningkat 24% dari laba bersih Rp41 miliar per September 2022.

Bank Jago berhasil membukukan aset sebesar Rp19,1 triliun atau tumbuh 21% dari periode yang sama tahun lalu. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Jago tercatat sebesar 71%. (alo)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER