Minggu, 28 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Melihat Ragam Cara Grup MIND ID Mengembangkan Wisata Laut di Sepanjang Tahun 2023

BACA JUGA




FinTechnesia.com | BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID telah mengembangkan wisata laut di sepanjang talun 2023. Masing-masing anggota Grup MIND ID memiliki cara dan strategi sendiri dalam mewujudkan wisata kampung laut.

“MIND ID meyakini salah satu bentuk praktik good mining practice adalah dengan mewujudkan keberlanjutan dari sektor lingkungan,” ujar kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf, Jumat (12/1).

Grup MIND ID PT Timah Tbk mendukung wisata bawah laut dengan berkomitmen menjaga ekosistem laut. Hal ini melalui program Coral Garden.

Melalui program ini, emiten berkode saham TINS itu melakukan penanaman serta konservasi terumbu karang dan biota laut. Program ini sekaligus sebagai pendorong sektor pariwisata dan perikanan di kawasan tersebut.

Program Coral Garden yang sudah diinisiasi sejak 2021 ini atas kerja sama TINS dengan berbagai mitra strategis. Seperti Komunitas Sayang Babel dan Koperasi Usaha Bersama (KUB) Bina Sejahtera. PT Timah Tbk juga mengajak masyarakat setempat terlibat aktif dalam proses pembuatan, penenggelaman, dan monitoring.

Program ini mulai dilakukan di Pantai Penyusuk dan Pulau Putri (Batch 1) pada 2021. Selanjutnya pada 2022, Program Coral Garden dilakukan di Pulau Putri (Batch 2) dan Dusun Air Antu, Desa Deniang, Kabupaten Bangka.

Program Coral Garden telah memiliki berbagai pencapaian, seperti mendorong sektor pariwisata di kawasan Coral Garden. Sehingga banyak wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan biota bawah laut. Tentu saja, program ini turut menjaga ekosistem laut agar tetap lestari.

Grup MIND ID lainnya, PT Bukit Asam Tbk, juga melakukan konservasi terumbu karang. Sejak 2016, emiten berkode saham PTBA ini telah melakukan penanaman terumbu karang di Pulau Pahawang di Pesawaran, Lampung.

Baca juga: Jaga Lingkungan, MIND ID Targetkan Penurunan Emisi hingga 5,3 Juta Ton CO2

Pada 18 Maret 2023, sebanyak 160 bibit berbagai jenis terumbu karang ditanam, yang meliputi Acropora pulchra atau Formosa, Acropora subglobra, Acropora grandis, dan Mortipora turgescens atau Karang Emping. Kegiatan itu berlangsung atas kerja sama perusahaan dengan Lampung Underwater Community (LUC).

Adapun konservasi terumbu karang ini menggunakan bibit hasil penanaman terumbu karang pada tahun sebelumnya. Namun, ada juga bibit yang dibeli dari masyarakat.

Dengan program ini, PT Bukit Asam Tbk ikut serta dalam menjaga keindahan pemandangan bawah laut dan pesisir pantai Provinsi Lampung yang sudah populer hingga mancanegara. Selain melakukan konservasi terumbu karang, PT Bukit Asam Tbk juga rutin melakukan penanaman mangrove dan penanganan sampah di pesisir pantai untuk menjaga ekosistem laut.

Selanjutnya, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga ikut menjaga ekosistem laut dengan melibatkan masyarakat setempat. Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Kolaka menggelar pembuatan coral nursery dan transplantasi terumbu karang di Desa Hakatutobu, Kecamatan Pomalaa.

Dengan melibatkan masyarakat setempat, perusahaan dengan kode saham ANTM ini berharap agar pembuatan coral nursery dan transplantasi terumbu karang ini bermanfaat bagi keberlanjutan sumber kehidupan masyarakat. Selain itu, diharapkan program ini bisa menunjang upaya pemulihan ekosistem laut di Desa Hakatutobu dengan cepat.

Sejak 2016, Antam melaksanakan kegiatan transplantasi terumbu karang di Hakatutobu bersama Komunitas Pecinta Alam Laut (Kapal) Kolaka. Saat itu, mereka masih menggunakan metode meja dan coral bits sebagai media pembibitan karang hingga 2018.

Selanjutnya pada 2021, penggunaan metode baru rangka struktur spider yang mirip jaring laba-laba mulai digunakan. Metode ini membuat peluang hidup terumbu karang jauh lebih baik. Saat uji coba, beberapa spesies berhasil tumbuh, seperti Acropora, Porites, dan ada dua spesies lagi yang bisa tumbuh survive di perairan laut.

Tak ketinggalan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan. Inalum melakukan program konservasi di Kawasan Danau Toba dan Pantai Timur Sumatera.

Di Pantai Timur Sumatera Utara, PT Inalum mengembangkan eco tourism mangrove Pantai Sejarah, Desa Perupuk, Kabupaten Batu Bara. Sejak 2014, perusahaan telah melakukan konservasi di 20 hektare (ha) lahan mangrove, yakni lima hektare digunakan sebagai lahan planting dan 15 ha lain dilakukan konservasi untuk Lahan Eksisting. Selama sembilan tahun, PT Inalum telah melakukan penanaman 51.000 bibit mangrove bakau.

Masih di Pantai Timur Sumatera Utara, Inalum membuat program Edukasi Publik Burung Migran Air. Setiap tahun, program ini dilakukan Desa Lalang dan Desa Prupuk, Kabupaten Batu Bara.

Uniknya, kawasan yang berdekatan dengan Smelter Kuala Tanjung itu selalu disinggahi 30 jenis burung migran setiap tahunnya. Mereka melakukan migrasi dari belahan bumi utara ke selatan.

Untuk merawat siklus tahunan tersebut, PT Inalum menciptakan Program Ekowisata Birdwatching. Program ini sekaligus sebagai sosialisasi Peraturan Desa tentang Perlindungan Burung Air Bermigrasi.

Adapun anggota Grup MIND ID lain, PT Freeport Indonesia (PTFI) juga ikut serta mendukung pembangunan Taman Totem Dunia dengan menghibahkan dua totem Kamoro dari Papua. Kedua totem tersebut adalah Mbitoro dan Wemawe.

Totem tersebut memiliki tinggi sekitar 8 meter dengan diameter 1 meter. Kedua totem tersebut menjadi totem Kamoro tertinggi dan terbesar yang pernah dibuat.

Dua totem yang akan ditampilkan di taman tersebut telah selesai dikerjakan para pengukir Kamoro yang dinaungi oleh Yayasan Maramowe. Pemasangan totem dilakukan oleh dua perwakilan pengukir dari Suku Kamoro sekaligus untuk memastikan penempatan yang tepat dan sesuai dengan adat Kamoro.

Penyediaan totem dari Suku Kamoro ini juga menjadi bentuk komitmen perusahaan untuk ikut melestarikan karya seni dan budaya salah satu masyarakat adat Papua yang tinggal di sekitar perusahaan. Totem Kamoro yang ditampilkan di taman tersebut akan membuka akses bagi para pengunjung untuk melihat dan merasakan keindahan seni dan budaya Papua jauh dari tempatnya berasal.

Taman Totem Dunia merupakan bagian dari program Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan di Kecamatan Pangururan, Samosir, Sumatera Utara. Selain menjadi sarana edukasi, Taman Totem Dunia juga bisa menjadi simbol persahabatan antara budaya dan negara. (kai)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER