Selasa, 30 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Yayasan BSMU dan Bank Syariah Indonesia Kembangkan Desa BSI

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (BSMU) bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) memiliki program unggulan Desa BSI atau Desa Berdaya Sejahtera Indonesia (BSI). Program pemberdayaan wilayah binaan ini  untuk pengembangan klaster usaha di wilayah desa. Baik di sektor pertanian, peternakan dan perkebunan. 

Program ini dengan pendampingan intensif baik teknis maupun pendekatan dakwah islam.  Saat ini Yayasan BSMU bersama BSI memiliki enam desa BSI.

Sebanyak enam desa BSI ini adalah Klaster Pertanian Padi Desa Rejo Asri, Lampung; Klaster Peternakan Kambing Desa Kedarpan, Purbalingga; Klaster peternakan sapi Desa Jati Trenggalek; dan Klaster Pertanian Mina Padi Desa Candi Binangun Yogyakarta.  

Pada tahun 2022 Yayasan BSMU dan BSI berencana meluncurkan Desa BSI pertama di Provinsi Aceh dan kedua ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Khusus Desa BSI di Lampung, telah memenangkan penghargaan lingkungan Kalpataru untuk pertanian organik dan ramah lingkungan di 2019. Selain itu, Desa BSI Lampung pada 2021 juga telah mengirimkan duta petani milenial dan duta petani dari Kementerian Pertanian.  

Direktur Eksekutif Yayasan BSMU, Sukoriyanto Saputro menjelaskan, program Desa BSI telah memberikan manfaat ke berbagai stakeholder.

Salah satunya adalah pembukaan akses bank dengan penambahan 152 number of account. “Hal ini mendukung terciptanya budaya transaksi non tunai dan membiasakan petani mengelola keuangan keluarga dengan baik,” kata Sukoriyanto, pekan lalu.  

Group Head Change Management and Transformation Office BSI, sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus Yayasan BSMU, Suhendar menyampaikan program Desa BSI ini diharapkan bisa memenuhi cita-cita besar mensejahterakan masyarakat dan mewujudkan dampak sosial berkelanjutan. “Kami berkomitmen penuh pada pengembangan people, planet dan profit dengan pengutamakan kaidah maqasid syariah,” kata Suhendar.  

Selain itu, penerima manfaat di sekitar desa binaan  juga telah menyalurkan zakatn sebanyak 20,2 ton atau Rp 89 juta yang disalurkan melalui Yayasan BSMU. Hal ini merupakan manifestasi keberhasilan program dan peningkatan perekonomian masyarakat. 

Aset kelompok petani juga meningkat dari bantuan awal hanya Rp 2,5 miliar, saat ini telah dikembangkan menjadi Rp4,2 miliar. Peningkatan aset kelompok tani ini juga berpengaruh ke pendapatan rata rata petani lokal di Lampung. 

Secara umum, Desa BSI bertujuan untuk meningkatkan pendapatan mustahik menjadi muzakki.   Indikator keberhasilan program pertanian di desa adalah, naiknya pendapatan kepala keluarga minimal 1 kali dari pendapatan awal.  Selain itu, keunggulan program ini adalah penerapan model pertanian ramah lingkungan yang dikelola dari hulu ke hilir oleh kelompok tani itu sendiri. 

Di akhir program, Yayasan BSMU bersama BSI berhasil meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan 100% rumah tangga miskin berpindah menjadi rumah tangga sejahtera serta masuknya 52 kepala keluarga mitra. 

Yayasan BSMU dan BSI juga berhasil mendorong sistem jaminan sosial swadaya. Dengan alokasi CSR kelompok petani, pinjaman darurat serta aktivitas sosial lain. 

Petani juga sudah mulai memperluas produksi. Tadinya hanya 4 ton per hari menjadi 8 ton per hari. Perluasan bisnis juga ditambah dengan adanya bisnis benih pertanian organik serta perluasan pangsa pasar.  

Di awal program banyak perubahan-perubahan yang terjadi dan yang paling signifikan adalah luas lahan yang tadinya hanya 25 hektare (ha), berkembang menjadi 81 ha. Penjualan produk hingga 672 ton yang didukung oleh mitra-mitra Gapsera.  

Omzet petani Desa BSI Lampung mengalami peningkatan 2200%. Saat ini senilai Rp 6,7 miliar serta peningkatan keuntungan bersih pabrik sebanyak Rp 757 juta. (eko)  


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER